Sinergi Kementan-TNI Salurkan 10 Ton Bahan Pangan ke Bener Meriah Aceh

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA : Kementerian Keuangan menegaskan kenaikan harga BBM bersubsidi dan tarif tenaga listrik  menjadi keharusan pada tahun ini guna menghindari pembengkakan beban subsidi energi hingga Rp108 triliun.

 

Menteri Keuangan Agus D. W. Martowardojo menuturkan meningkatnya harga minyak mentah Indonesia (ICP) melampaui asumsi US$90 per barel menimbulkan beban susbidi BBM dan listrik meningkat signifikan.

 

 

Karenanya, kebijakan pengendalian, a.l. berupa penaikan harga BBM bersubsidi dan tarif tenaga listrik (TTL) menjadi suatu keharusan guna meminimalkan dampaknya.

 

“Sekarang ini kalau kami biarkan, karena harga minyak yang meningkat, itu bisa terjadi subsidi meningkat. Untuk subsidi BBM saja (potensi peningkatannya) Rp55 triliun, sedangkan untuk subsidi listrik itu bisa meningkat Rp 53 triliun,” jelasnya di kantor, hari ini.

 

Untuk itu, lanjut Agus, rencana kebijakan penaikan harga BBM dan TTL tersebut harus segera dirumuskan bersama DPR sejalan dengan revisi APBN 2012. Namun untuk waktu kenaikan harga keduanya, akan diupayakan tidak bersamaan sehingga tidak menimbulkan gejolak harga yang

berlebihan.

 

“Nanti kami akan atur supaya tidak hanya secara fiskal sehat, tetapi juga supaya inflasi terkendali, supaya kesejahteraan rakyat jangan terdampak. Bahkan kami harus siap mengelola tingkat kemiskinan kita,” jelasnya.

 

Dengan revisi APBN tersebut, kata Agus, diharapkan terjadi trasnformasi fiskal, terutama menyangkut kebijakan subsidi. APBN Perubahan 2012 nantinya juga diupayakan memasukan program stimulus

fiskal dan pembangunan infrastruktur yang sudah dirancang pemerintah.(api)

 

 

 

Sumber