Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

KINERJA BANK: Sektor pertanian dominasi kredit Bank Jatim di Batu

Recommended Posts

BATU:  Sekitar 80% penyaluran kredit Bank Jatim Cabang Batu yang mencapai Rp 200 miliar selama 2011 terserap oleh sektor pertanian, khususnya holtikultura sesuai dengan karakteris perekonomian di daerah tersebut.

 

Pemimpin Cabang Bank Jatim Batu Hariyono mengatakan penyaluran kredit sampai akhir 2011 mencapai Rp200 miliar, sedangkan DPK juga sebesar Rp200 miliar.

 

“LDR (loan to deposit  ratio –red) Bank Jatim cabang Batu 100%. Dana yang kami terima dari masyarakat berupa dana pihak ke tiga (DPK –red) langsung dapat dinikmati masyarakat berupa kredit,” kata Suhariyono kepada Bisnis di Batu, baru-baru ini.

 

Lebih menggembirakan lagi, lanjut dia, ratio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) Bank Jatim Batu sangat rendah, yakni di bawah 1%. “Ini yang kini terus kami pertahankan agar tidak melonjak.”

 

Suhariyono menyatakan selain sektor pertanian, sektor usaha di Batu yang mendapat pembiayaan dari bank tersebut, yakni perdagangan, perhotelan, restoran, dan jasa-jasa. “Sektor industri tidak banyak menjadi perhatian karena tidak banyak beroperasi di Batu. Sektor agro sangat dominan.”

 

Untuk penyaluran kredit pada 2012, lanjut dia, Bank Jatim Cabang Batu ditarget tumbuh 30%. Demikian halnya dengan DPK juga tumbuh 30%. Dengan demikian, dia memperkirakan,  posisi LDR pada 2012 sama dengan dengan 2011, yakni 100%.

 

Penyaluran kredit Bank Jatim selain kredit komersial, juga ada kredit program, yakni kredit usaha rakyat (KUR). KUR banyak disalurkan kepada sektor budidaya pertanian, baik holtikultura maupun peternakan.

 

Petani kentang yang dibina Kantor Bank Indonesia (KBI) Malang, kata dia, termasuk yang dibiayai Bank Jatim lewat skema KUR. Ada 27 petani yang mendapatkan alokasi kredit dari bank milik Pemprov Jatim dengan total kredit sebesar Rp3,2 miliar.

 

Bunga KUR untuk petani kentang dipatok 5,6% flat selama tiga tahun atau 12% anuitas. Karena nilai kredit di atas Rp20 juta per nasabah, maka dikenakan agunan tambahan minimal 30%.

 

Petani holtikulturta Sumber Brantas dan Tulungrejo yang membudidayakan kentang, menurut dia, mendapatkan alokasi KUR sebesar Rp20 miliar. Sedangkan outstanding KUR sampai 2011 sebesar Rp48 miliar.

 

Deputi Pemimpin Kantor Bank Indonesia (KBI) Malang Emanuel Lamen Ola, mengatkan pada 2012 KBI akan mengembangkan peserta klaster kentang Batu. Luas tambahan mencapai 100 hektare dengan 50 petani.

 

Yang menjadi masalah dalam program klaster kentang Batu, menurut dia, mengajak petani secara berkala mengikuti sekolah lapang tanaman kentang. “Mendorong petani untuk meluangkan waktu agar mengikuti sekolah lapang tersebut tidak mudah.”

 

 Namun dengan keberhasilan petani yang tergabung dalam Gapoktan Mitra Tani Arjuna Batu dalam mengembangkan budi daya kentang granola, dia berharap,  dapat mendorong petani lainnya mau ikut dalam klaster kentang.

 

Dalam penyelenggaraan sekolah lapang tanaman kentang tersebut,  KBI Malang bekerja sama dengan Universitas Brawijaya. Tenaga ahli pertanian tanaman kentang dari universitas memberikan pendampingan terkait dengan budi daya kentang yang baik dan benar.

 

“Kalau kegiatan Bank Indonesia Social Responsibilty (BSR –red) pada 2012 untuk klaster kentang,  kami wujudkan dalam bantuan pupuk organik yang bahannya diolah dari sisa jamur kancing petani jamur Bromo yang juga kami bina.  Kami membantu alat pengolah sisa jamur menjadi pupuk organik kepada petani jamur Bromo.”(faa)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...