Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

EKONOMI DAERAH: Daya saing RI tergantung kinerja Pemda

Recommended Posts

BOGOR: Daya saing Indonesia ke depan sangat tergantung pada kinerja Pemerintah Daerah, mengingat sumberdaya keuangan atau 'financial resource' adanya di daerah.

 

Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Pengembangan Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Hermanto Siregar menyampaikan hal itu dalam pembukaan "Seminar Nasional dan Temu Alumni 2012: Kontribusi Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Dayasaing Nasional", di IPB International Convention Center (IICC) Bogor.

 

Menurut Prof. Hermanto, kegiatan seminar ini sangat  sesuai dengan perkembangan terkini. "SDM dimaksud bukan hanya birokratnya saja, tapi juga para pengusaha dan stakeholder lainnya. Maka di sinilah peran sentral Perguruan Tinggi untuk menyediakan SDM yang mumpuni," ujar Guru Besar Fakultas Ekonomi Manajemen (FEM) IPB,  dalam siaran pers IPB hari ini 24 Februari 2012.

 

Sementara itu, Keynote Speaker Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Irman Gusman dalam sambutan tertulisnya menyebut setidaknya ada 15 faktor penghambat daya saing, dengan korupsi sebagai faktor penghambat utama.  

 

Setelah korupsi, secara berturut-turut penghambat daya saing lainnya adalah birokrasi pemerintahan yang tidak efisien, infrastruktur yang tidak memadai, ketidakstabilan politik, akses pada pembiayaan, tenaga kerja terdidik yang tidak memadai, etika kerja yang buruk, ketidakstabilan pemerintah, inflasi, peraturan pajak, tingkat pajak, peraturan buruh yang membatasi, kriminalitas dan pencurian, kesehatan umum yang buruk, serta peraturan mata uang asing.  

 

"Data tersebut tidak hanya menggambarkan apa yang terjadi di pusat, tetapi juga di daerah. Dalam era desentralisasi ini, sebagian besar daerah hanya ingin mencapai tingkat pertumbuhan secara instan, namun tidak bisa meletakkan dasar-dasar pertumbuhan ekonomi yang memadai. Atau di sisi lain yang terjadi justru kue ekonomi daerah dibagi-bagi  oleh dan untuk segelintir elit di kalangan politisi, birokrat dan pengusaha dengan meninggalkan kepentingan sebagian besar kepentingan dan kebutuhan rakyatnya," papar Irman Gusman.

 

Di tempat yang sama, Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal  A Helmi Faisal Zaini, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas penyelenggaraan seminar ini.  Menurutnya, kegiatan semacam ini adalah salah satu upaya strategis dalam rangka memperoleh solusi nasional terhadap permasalahan yang dihadapi bangsa saat ini, seperti pengangguran dan kemiskinan yang masih banyak ditemukan di daerah-daerah di Indonesia.

 

Sementara itu Dekan FEM IPB Yusman Syaukat menyambut gembira dengan mulai banyaknya alumni Program Pendidikan Magister Profesional Manajemen Pembangunan Daerah IPB yang telah mencapai lebih dari 200 orang. Karenanya pada kesempatan ini juga digagas pembentukan Himpunan Alumni MPD. (faa)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Script | Android Forums | Wordpress Tutorials

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...