Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

KARTU KREDIT: Mandiri Jatim prediksi ada 70.000 aplikasi baru

Recommended Posts

SURABAYA: PT Bank Mandiri Tbk memprediksi di area Jawa Timur tahun ini bertambah sekitar 70.000 aplikasi baru untuk kartu kredit.

 

Wisnu Trihanggodo, Regional Card Manager Bank Mandiri Kanwil VIII Jawa Timur, mengatakan walaupun Bank Indonesia telah memperketat penggunaan kartu kredit, dia tetap optimistis mampu meraih target tersebut.

 

“Kami tahun ini telah merancang sejumlah program yang dirasa efektif untuk mengakuisisi pelanggan baru, seperti meluncurkan feng shui card dan program co-branding dengan ritel hipermarket,” katanya saat dihubungi Bisnis, Rabu (23/02)

 

Fengshui card merupakan kartu kredit kelas platinum dari bank pelat merah itu yang menyasar segmen menengah atas.

 

Produk ini merupakan hasil kerjasama dengan MasterCard Worldwide yang didesain secara khusus sesuai prinsip-prinsip Feng Shui hasil konsultasi dengan Master Feng Shui ternama.

 

Khusus untuk kartu kredit jenis ini, di Jatim diperkirakan terdapat 10.000 aplikasi hingga akhir 2012. Selain itu, masih ada program yang menggandeng maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia dalam bentuk potongan harga tiket dan promo “buy one get one”.

 

Saat ini, terdapat sekitar 160.000 penggunan kartu kredit Bank Mandiri di Jatim. Sedangkan  di area Jatim, Bali, dan NTB total  terdapat sekitar 300.000 pemegang kartu kredit.

 

Secara nasional, jumlah itu telah menyentuh angka 2,6 juta pemegang kartu. Merchant yang telah bekerjasama dengan Bank Mandiri di tiga area itu berkisar 300 merchant, dan diprediksi tahun ini meningkat 20%.

 

Tahun ini Bank Mandiri juga meluncurkan toko online http://www.tokone.com untuk mempermudah para pemegang kartu kreditnya yang gemar berbelanja lewat internet. Toko online ini diklaim telah dilengkapi fitur "Verified by Visa".

 

Meskipun terus berupaya memacu ekspansi kartu kredit, Wisnu menegaskan, perseroan juga semakin selektif dalam memilih nasabah, sehingga rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) tetap

terjaga.

 

“Tahun lalu,  rasio NPL kami, yang belum diaudit, hanya 2,8%, jauh di bawah pasar yang mencapai angka 5%,” ungkapnya. (24/Bsi)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Script | Android Forums | Wordpress Tutorials

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...