Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

PESAWAT MILITER: Indonesia beli sembilan C295 dari Airbus Military

Recommended Posts

JAKARTA: Pemerintah Indonesia membeli sembilan pesawat militer baling-baling tipe C295 dari Airbus SAS, produsen pesawat Eropa yang mengklaim sebagai yang terbesar di dunia, melalui anak usahanya yang bernama Airbus Military.

 

Manajemen Airbus Military dalam siaran persnya dari Singapore Airshow mengatkaan pengiriman pesawat pertama akan dilakukan tahun ini dan akan dituntaskan pada musim panas 2014.

 

"Pesawat tipe C295 memiliki kapasitas ideal untuk menampung kebutuhan Indonesia saat ini dan masa depan dalam bidang transportasi militer dan kemanusiaan, serta sangat efisien biaya," ujar Menteri Pertahanan Indonesia Purnomo Yusgiantoro, kutip Bloomberg hari ini, 15 Februari.

 

Namun, tidak ditunjukkan nilai pembelian dari pesawat yang menggunakan dua mesin Pratt & Whitney PW127G tersebut.

 

Sebelumnya tahun lalu, dilaporkan PT Dirgantara Indonesia berniat memproduksi sembilan pesawat C295 untuk TNI, bersama dengan Airbus Military.

 

Rencana yang saat itu bernilai transaksi US$325 juta itu diharapkan akan rampung pada 2013. Tiga pesawat di antaranya akan diproduksi di Sevilla, Spanyol, sebanyak tiga lainnya di Bandung, dan sisanya masih akan dibahas.

 

Pesawat militer seri itu adalah hasil pengembangan seri CN235, tetapi panjang badan pesawat ditambah 3 meter, masing-masing 1,5 meter ke depan dan 1,5 meter ke belakang.

 

CN235 merupakan pesawat yang dulu dikembangkan oleh Dirgantara Indonesia (dulunya PT Industri Pesawat Terbang Nusantara/IPTN).

 

Pengembangan itu dilakukan bersama Construcciones Aeronáuticas SA (CASA), yang sekarang dilebur ke dalam European Aeronautic Defence and Space Company NV (EADS). Sekarang, EADS juga menjadi induk usaha Airbus.

 

Wikipedia mencatat pesawat jenis C295, bersama dengan C-27J Spartan yang dibuat perusahaan Italia bernama Alenia Aeronautica SpA, merupakan kandidat untuk menggantikan Fokker F27 milik TNI AU dan Antonov An-32 milik Angkatan Udara Peru.

 

Belum jelas pembelian sembilan pesawat hari ini merupakan pembatalan kerja sama dengan Dirgantara Indonesia atau merupakan dua transaksi yang berbeda sama sekali. (faa)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Affiliate | Android Games | Wordpress Tutorials

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...