Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

PREDIKSI 2012: Perekonomian 'Not so good'

Recommended Posts

DENPASAR: Kantor Bank Indonesia Denpasar bekerjasama dengan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dan penerbit harian Bisnis Indonesia, PT Jurnalindo Aksara Grafika mengadakan Seminar Outlook Ekonomi Indonesia 2012 di Kota Denpasar, Bali, hari ini.  

 

Sejumlah ekonom dan praktisi menjadi pembicara pada agenda seminar. Diantaranya Komisaris Independen BRI Aviliani dan Pengamat Ekonomi Bali, Bagus Sudibya.

 

Adapun moderator dari seminar ini adalah Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia, Arief Budisusilo. Sejumlah praktisi pemerintah, akademisi dan pelaku perbankan dan dunia usaha di Bali menjadi peserta.

 

Seminar dibuka oleh Pemimpin Bank Indonesia Denpasar Jeffrey Kairupan dengan mempresentasikan potensi dan kendala makroekonomi di Bali pada 2012. “Keadaan ekonomi Bali 2012 dibagi menjadi dua. Yakni Not so Good dan Not so Bad,” katanya.

 

Jeffrey memaparkan belum pulihnya keadaan ekonomi global menyebabkan output dunia melambat dan harga komoditas berpotensi meningkat, sehinga keadaan sektor riil dan keuangan pemerintah tidak memiliki prospek yang terlalu cerah. “Ini saya menyebutnya Not so Good,” katanya.

 

Selain itu, lanjutnya, sektor eksternal dan moneter memiliki prospek yang lebih cerah. Meskipun secara umum ekspor diprediksi mengalami perlambatan, namun ekspor jasa diprediksi akan mengalami peningatan.

 

Ini sesuai dengan potensi terbesar di Bali, yakni pariwisata. Namun dari sisi kredit masih ada pada sektor konsumsi, perlu ada konsep untuk mendorong kredit untuk beralih pada sektor usaha dan produktif.”

 

Berdasarkan data Kajian Ekonomi Regional 2011 Bali, ekspansi kredit perbankan pada triwulan IV/2011 juga mampu tumbuh secara signifikan sebesar 23,13% (y-o-y), walaupun melambat dibandingkan triwulan III/2011 yang tercatat tumbuh sebesar 25,03% (y-o-y).

 

Secara nominal kredit yang disalurkan oleh bank umum hingga triwulan IV/2011 mencapai Rp30.576 miliar, mencapai 58,69% dari total aset, selama tahun 2011 tumbuh sebesar Rp5.744 miliar.

 

Meskipun secara tahunan melambat, namun secara triwulanan sepanjang triwulan IV/2011, kredit meningkat sebesar 6,42%.

 

Pertumbuhan kredit sepanjang triwulan IV dipicu oleh peningkatan aktivitas perekonomian yang tengah mencapai puncaknya yang didorong antara lain oleh, peningkatan kunjungan wisatawan baik manca maupun domestik, peningkatan konsumsi masyarakat terkait dengan perayaan hari besar keagamaan dan pergantian tahun, serta peningakatan kinerja belanja pemerintah. (21/Bsi)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Affiliate | Android Games | Wordpress Tutorials

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...