Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

BANK EKONOMI: Manajemen siapkan belanja modal US$32 juta

Recommended Posts

DENPASAR: PT Bank Ekonomi Raharja Tbk menyiapkan belanja modal sebesar US$32 juta untuk proses pengembangan sistem perbankan internal dengan target realisasi pada akhir triwulan I/2012.

 

Presiden Direktur Bank Ekonomi Tony Turner mengatakan belanja modal itu digunakan sebagai pengembangan sistem baru yang terintegrasi. Pengembangan dilakukan dengan induk usaha HSBC Holdings Plc.

 

“Investasi itu hanya untuk pengembangan di Indonesia,” katanya.

 

Berita ini sekaligus memperbaiki berita yang dilansir Bisnis kemarin 6 Februari 2012, EKSPANSI CABANG: Bank Ekonomi siapkan belanja modal US$32 juta.

 

 

 

Tony memaparkan seluruh nasabah Bank ekonomi akan bisa melakukan transaksi dengan menggunakan kemudahan dari induk usaha. Selain itu, kemudahan dengan sistem baru juga akan terintegrasi pada telepon seluler dan perangkat keras berbasis Internet lainnya.

 

“Pengembangan dan perluasan transaksi juga akan dilakukan dengan ATM Prima.”

 

Terkait sumber pendanaan, Tony menjelaskan, seluruh investasi belanja modal itu berasal dari mbiayaan pribadi perseroan. Dana itu digunakan untuk pembelian infrastruktur pendukung sistem serta penambahan dan pelatihan sumber daya manusia. Pengembangan ini akan dirilis pada Mei 2012.

 

Disinggung terkait laporan kinerja tahun buku 2011, Tony enggan menyebutkan. Namun pada laporan kinerja semester I/2011, bank yang melantai di bursa Indonesia pada 30 Juni 2010 ini mencatatkan penurunan laba bersih 46,08% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp192,4 miliar menjadi Rp131,74 miliar. Peningkatan beban nonbunga menjadi penyebab penurunan itu.

 

Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2011, pendapatan bunga bersih naik tipis dari Rp431,07 miliar menjadi Rp461,24 miliar. Namun pendapatan pada pos operasional selain bunga merosot menjadi Rp99,39 miliar dari sebelumnya Rp127,85 miliar.

 

Penurunan pendapatan itu juga diiringi peningkatan beban operasional selain bunga yang mencapai Rp386,95 miliar dari sebelumnya Rp305,68 miliar, sehingga laba operasional menurun menjadi Rp173,68 miliar dari sebelumnya Rp253,25 miliar.

 

Peningkatan inefisiensi juga tercermin dari rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional yang naik menjadi 78,95% dari sebelumnya 70,93%, meskipun rasio margin bunga bersih naik menjadi 4,58% dari semula 3,89%. (faa)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Store Builder | Android Games | Wordpress Tutorials

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...