Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

INVESTASI ASING: 20 Investor masuk Jabar selama Januari

Recommended Posts

BANDUNG: Pemerintah Provinsi Jawa Barat diminta untuk menjaga kondusivitas iklim investasi setelah kisruh UMK Bekasi, khususnya untuk menarik penanaman modal asing (PMA) secara lebih agresif menggelontorkan permodalannya.

 

Berdasarkan data Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah (BKPPMD) Jabar tercatat, selama Januari 2012 sebanyak 20 investor asing mengajukan izin prinsip untuk menanamkan modal segar ke Jabar.

 

Tingginya minat investasi asing itu, tercermin juga dari laporan BKPPMD pada 2011 dengan komitmen penanaman modal mencapai Rp31,05 triliun dari total minat investasi Rp63,64 triliun. Adapun, investor

dalam negeri sebesar Rp16,12 triliun dan sisanya dari penanaman modal lain-lain.

 

Kepala BKPPMD Jabar Agus Gustiar meyakinkan iklim investasi di Jabar tetap kondusif seiring dengan masih banyaknya minat investor asing. Hal itu, terlihat dari data Januari 2012 sedikitnya 20 investor asing sudah mengajukan perizinan investasi.

 

“Minat untuk PMDN maupun PMA masih tinggi. Memang PMA sempat dikhawatirkan turun, tapi, selama Januari 2012 ternyata sudah ada sedikitnya 20 investor asing yang sedang menguruskan perizinan untuk masuk Jabar. Sampai sekarang tidak ada yang membatalkan,” jelasnya hari ini (06/02).

 

Dia mengemukakan tingginya minat tersebut menjadi gambaran iklim investasi di Jabar sampai saat ini memang tidak terganggu, meskipun sempat dihadapkan pada masalah UMK.

 

Tahun ini, BKPPMD menargetkan realisasi investasi PMA dan PMDN bisa mencapai  Rp43,27 triliun atau tumbuh sekitar 12% dibanding target realisasi investasi pada tahun lalu.

 

Menurut Agus kenaikan target realisasi investasi tersebut didasarkan pada tren peningkatan  angka minat investasi  Jabar yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

 

Sebagai contoh, pada 2011 jumlah proyek PMA dan PMDN yang  sudah mengantongi izin prinsip  meningkat  sampai 28% dibanding 2010.

 

“Selain itu, membaiknya iklim investasi secara  nasional, dengan pencapaian investment grade  dan fundamental ekonomi yang stabil, akan memberikan dorongan positif untuk  peningkatan investasi di Jabar,” ujarnya.

 

Sementara itu, Kepala BPS Jabar Lukman Ismail memperingatkan pemerintah agar menjaga iklim investasi untuk meningkatkan produk domestik regional bruto (PDRB) provinsi dari penanaman modal di

provinsi tersebut.

 

Data Badan Pusat Statistik Jawa Barat, sektor investasi hanya menyumbang sebesar 16%-17% terhadap PDRB. “Soal kisruh UMK Bekasi cukup menakutkan investor. Untuk itu, pemerintah sangat diharapkan agar investasi tidak berkurang dan tetap kondusif,” katanya.

 

Lukman memaparkan hingga saat ini laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Jabar memang masih didorong oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Pada LPE PDRB Jabar 2011 sebesar 6,48%  dengan andil konsumsi rumah tangga sebesar 3,70%.

 

“Pertumbuhan ekonomi yang ideal itu saat investasinya besar, tapi sekarang yang terjadi tetap konsumsi yang mendominasi,” ujarnya.

 

Lukman memperkirakan jika pemerintah bisa menjaga iklim investasi tersebut maka LPE Jabar pada kuartal I/2012 bisa stabil dan tidak terpengaruh oleh kisruh UMK yang belakangan sempat dikhawatirkan

menghambat masuknya pemodal asing. (k29/Bsi)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Store Builder | Android Games | Hud Software

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...