Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

PREDIKSI INFLASI: Januari, inflasi tak akan lebih dari 1%

Recommended Posts

 

 

JAKARTA: Pemerintah meyakini inflasi tidak akan melebihi level 1% pada Januari 2012, dipicu oleh produksi bahan pangan yang belum memasuki masa panen.

 

 

 

“Inflasi bulan ini, secara umum tentu tidak akan lebih dari 1%, tapi kita melihat akan ada kenaikan walaupun tidak akan sampai 1%,” ungkap Menteri Keuangan Agus D.W Martowardojo di Jakarta, Selasa 31 Januari.

 

 

 

Senada dengan Agus, Deputi Bidang Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Djamal menuturkan kecenderungan terjadi deflasi pada awal tahun sangat kecil.

 

 

 

Tingkat inflasi pada Januari tahun ini dipicu oleh minimnya produksi bahan pangan. Dari sisi produksi padi, ungkap Djamal, saat ini belum memasuki musim panen.

 

 

 

“Harga di pasar beras kecenderungannya meningkat. Cabe juga dari waktu ke waktu juga smemberi kontribusi inflasi,” jelas Djamal.

 

  

 

Sayangnya, Djamal mengaku belum dapat memberi keterangan lebih detail terkait faktor pemicu inflasi bulanan pada awal tahun ini. lembaga, menurut dia, masih menunggu data mingguan dari sejumlah daerah di Indonesia.

 

 

 

Sementara itu, ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih menyebutkan inflasi Januari diperkirakan hanya sekitar 0,32%. Tingkat inflasi, lanjut dia, masih dalam rerata yang rendah karena komponen kesehatan mengalami deflasi, sementara harga bahan pangan meningkat dalam level moderat.

 

 

 

“Harga emas sudah agak turun, kalau dilihat harga bahan pangan juga masih stabil, meningkatnya tidak signifikan,” jelasnya.

 

 

 

Amalia Adininggar Widyasanti, Direktur Perdagangan, Investasi, dan Kerjasama Ekonomi Internasional, menyampaikan ekspor Desember 2011 cenderung lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya, meskipun secara akumulasi diperkirakan meningkat hingga 25% dibandingkan dengan ekspor 2010.

 

 

 

“Kalau dibandingkan dengan bulan sebelumnya, mungkin terjadi penurunan, tapi secara akumulasi masih lebih tinggi dibandingkan tahun 2010,” kata Amalia.

 

 

 

Penurunan ekspor tersebut, sambung Amalia, dipicu penurunan permintaan permintaan sejumlah komoditas, seperti kakao dan karet.

 

 

 

Berdasarkan catatan Bappenas, terjadi penurunan yang signifikan dari ekspor migas. Sementara ekspor nonmigas sejak Agustus 2011 mengalami fluktuasi yang tinggi. Hal ini terjadi karena kondisi pelemahan ekonomi global.

 

 

 

“Permintaan global cenderung melemah, ekonomi yang melambat membuat aktifitas industri menurun, bahan bakar yang digunakan juga jadi sedikit,” katanya. (ea)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Wordpress Plugin | Android Forum | Hud Software

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...