Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

HATTA RAJASA: Pariwisata Jadi Sabuk Pengaman Saat Krisis Ekonomi

Recommended Posts

JAKARTA: Pemerintah menilai sektor pariwisata dapat menjadi sabuk pengaman ketika terjadi turbulensi dan krisis ekonomi. Pasalnya, pertumbuhan sektor pariwisata terus positif kendati pertumbuhan ekonomi sedang mengalami perlambatan.

 

Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa usai rapat koordinasi terkait dengan sektor riil, Selasa 24 Januari 2012.

 

Menurut Hatta, dengan pertumbuhan kelas ekonomi menengah di Indonesia yang tumbuh sekitar 8-9 juta orang setiap tahun, industri pariwisata memiliki prospek yang sangat baik. Selain pasar yang terus tumbuh, optimisme juga didukung oleh pembangunan hotel dan sarana pariwisata yang semakin menjamur.

 

"Kami melihat itu sebagai market potensial untuk sektor pariwisata dalam negeri," ujarnya.

 

Di sisi lain, lanjut Hatta, sektor pariwisata relatif tangguh dalam menghadapi gejolak ekonomi global. Dia mencontohkan pariwista di Yunani sebagai salah satu negara Uni Eropa yang tengah mengalami gangguan pertumbuhan ekonomi, tetap tumbuh hingga 9%. Hal serupa terjadi di Italia dan Spanyol.

 

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu menuturkan pertumbuhan wisatawan mancanegara di Indonesia tetap positif walaupun perekonomian dunia negatif.

 

Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan turis asing ke Indonesia sepanjang Januari-November 2011 naik  8,91% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Hal ini merupakan nilai positif yang mengiringi besarnya minat investasi di sektor pariwista di Indonesia.

 

"Minatnya banyak sekali dari dalam dan luar negeri. Misalnya di Lombok, banyak pembangunan pariwisata, hotel baru di berbagai daerah, didukung juga oleh pembangunan airport baru," tuturnya.

 

Untuk mendorong pariwisata, pemerintah juga mengembangkan kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata, yakni di Tanjung Lesung, Banten.

 

Mari berharap pada tahun ini Mandalika, Lombok Barat juga dapat ditetapkan sebagai KEK pariwisata.

 

"Kami harap tahun ini Mandalika juga tahun ini, sekarang tinggal finalisasi. Dua-duanya (investasinya) besar, tetapi dalam kurun waktu yang panjang, tidak bisa langsung," ujar Mari.

 

Selain relatif resisten terhadap krisis ekonomi, tambah Hatta, pariwisata merupakan sektor yang padat karja dan banyak membuka lapangan pekerjaan. Dampak langsungnya, diperkirakan dapat menciptakan lapangan kerja sebanyak 1,6 kali dari total wisatawan.

 

"Misalnya, wisatawan 7 juta dikalikan 1,6 tenaga kerja. Indirectnya lebih besar, sekian kali lipat," ungkap Hatta.

 

Pada 2011 penerimaan negara dari sektor pariwisata mencapai US$8,5 miliar. Pada tahun ini Mari berharap penerimaan negara lebih dari US$9 miliar.

 

Untuk mencapai hal itu, tambah Mari, perlu dukungan perbaikan birokrasi seperti kemudahan visa dan imigrasi, infrastruktur, transportasi, dan penerbangan.

 

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan juga menilai pariwisata sebagai sektor yang menyerap tenaga kerja paling banyak dengan modal yang relatif murah.

 

"Karena paling murah untuk meng-create job. Kalau dilihat, di pariwisata kurang lebih hanya US$4.000 sudah bisa menciptakan lapangan kerja. Jadi itu paling murah untuk bisa dibuatkan satu kepentingan lapangan kerja," ujar Gita.(bas)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Wordpress Plugin | Android Forum | Hud Software

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...