Best Crypto Asset Service Providers: Top Firms to Retrieve Lost Bitcoin: Reach Out To Optimistic Hacker Gaius

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Ekonom memerkirakan ekonomi Indonesia hanya akan tumbuh 5,8% pada 2012, jauh di bawah asumsi pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang mencapai 6,7%.

 

 

 

Fauzi Ichsan, Ekonom Senior Bank Standard Chartered, menyampaikan perlambatan pertumbuhan Indonesia disebabkan oleh pengaruh krisis ekonomi global yang masuk melalui transmisi finansial, dan sektor perdagangan.

 

 

 

“Dari sisi finansial, FDI (Foreign Direct Investment/Investasi Asing Langsung) dan pinjaman bank berdenominasi valas akan berkurang. Transmisi perdagangan masih karena ekspor,” ujar Fauzi dalam Paparan Ekonomi Bank Standard Chartered di Jakarta, Rabu 11 Januari.

 

 

 

Fauzi menjelaskan krisis utang Eropa masih akan memburuk pada kuartal I/2011. Jika perbankan Eropa terpukul dan tidak bisa menyuntik modal segar untuk mempertahankan rasio kecukupan modal, mereka harus menarik kembali pinjaman dari bank-bank Asia.

 

 

 

“Ini akan menimbulkan kekurangan valas di wilayah Asia termasuk Indonesia,” tuturnya.

 

 

 

Adapun, beberapa sektor industri yang masih dapat bergairah dan berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi antara lain, industri otomotif, industri rokok, semen, dan telekomunikasi. Sementara itu, untuk komoditas ekspor yakni minyak kelapa sawit, karet, dan biji coklat.

 

 

 

Fauzi menambahkan sektor infrastruktur yang perlu dikembangkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yakni proyek-proyek jalan tol, pembangkit energi, dan pembangunan bandara.(ea)

 

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Wordpress Plugin | Android Forum | Hud Software

 

Sumber