Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

Modal Terbatas, Bank Mutiara Targetkan Ekspansi Kredit 24%

Recommended Posts

JAKARTA: PT Bank Mutiara Tbk, emiten yang dahulu bernama Bank Century, menargetkan ekspansi kredit sebesar 24% pada tahun depan, di tengah keterbatasan modal dari perseroan.

 

 

 

Maryono, Direktur Utama Bank Mutiara, mengatakan perseroan menargetkan pertambahan bersih kredit pada tahun depan mencapai Rp2,25 triliun, meningkat 24% dari akhir 2011.

 

 

 

“Ekspansi kredit akan fokus pada ritel dan konsumer, terutama pada KPR [kredit pemilikan rumah] dan KTA [kredit tanpa agunan],” ujarnya Rabu (28/12).

 

 

 

Kinerja penyaluran kredit perseroan pada akhir 2011 diperkirakan mencapai Rp9,44 triliun, meningkat 49,84% dibandingkan dengan akhir 2010 yang mencapai Rp6,3 triliun.

 

 

 

Berdasarkan kinerja hingga akhir 2011, maka kredit dari bank yang dimiliki oleh Lembaga Penjaminan Simpanan ini akan mencapai Rp11,69 triliun pada akhir tahun depan.

 

 

 

Sementara itu, perseroan juga menargetkan pertumbuhan penghimpunan dana pihak ketiga sebesar Rp2 triliun pada 2012, meningkat 18,51% dibandingkan dengan prognosa akhir 2011 yang sebesar Rp10,8 triliun.

 

 

 

“Kami berusaha meningkatkan porsi dana murah [tabungan dan giro] terhadap dana mahal [deposito] menjadi 16% : 84%. Saat ini dana murah masih sekitar 10% dan sisanya adalah dana mahal,” jelasnya. 

 

 

 

Meski demikian, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio] perseroan saat ini berada di level 9,1%, 110 basis points diatas batas kesehatan bank yaitu 8%. Selain itu, CAR perseroan jauh dibawah rerata industri yang berada di level 16%.

 

 

 

Benny Purnomo, Direktur Bank Mutiara, mengakui perseroan sulit menambah modal baik lewat penawaran umum terbatas (rights issue) maupun emisi obligasi subordinasi (subdebt). “Kalau rights issue itu tidak mungkin karena berdasarkan undang-undang LPS dilarang untuk suntik modal,” jelasnya.

 

 

 

Adapun untuk menerbitkan subdebt terkendala kekhawatiran perseroan sulit mendapatkan peringkat layak investasi (investment grade) yakni BBB-.

 

 

 

“Peringkat itu didasari atas dukungan pemilik terhadap bank. Ini sulit karena LPS diwajibkan menjual Bank Mutiara paling lambat dua tahun lagi, yakni 2013, padahal subdebt itu berjangka waktu 5 tahun,” ujarnya.

 

 

 

Meski demikian, Maryono optimis CAR perseroan tidak akan tergerus meskipun ekspansi kredit mencapai 24% pada 2012 dengan mengandalkan laba ditahan.

 

 

 

Bahkan perseroan memproyeksi CAR di akhir 2012 akan mencapai 9,7%, meningkat sekitar 60 basis points. Peningkatan CAR mengandalkan pertumbuhan laba yang mencapai Rp121,01 miliar. (ea)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Affiliate | Settlement Statement

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...