Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

Bea Cukai optimalkan pengawasan

Recommended Posts

JAKARTA: Ditjen Bea dan Cukai berkomitmen mencapai target penerimaan pada 2012 dengan meningkatkan pengawasan, mengoptimalkan pengaturan teknologi informasi, dan melakukan sinkronisasi peraturan.

 

Kushari Suprianto, Direktur Penerimaan dan Regulasi Kepabeanan dan Cukai, mengatakan pihaknya akan berupaya mencapai target penerimaan bea dan cukai sebesar Rp150,8 triliun melalui optimalisasi pengawasan.

 

Selain itu, sinkronisasi peraturan menjadi upaya lain meningkatkan penerimaan bea dan cukai. Revisi beberapa peraturan, menurut dia, diperlukan untuk menyesuaikan perubahan kondisi di lapangan.

 

"Optimalisasi salah satunya dengan sinkronisasi beberapa peraturan dengan perubahan kondisi di lapangan. Contohnya pengaturan kawasan berikat, dan revisi peraturan cukai," ujar Kushari di Jakarta, hari ini.

 

Selanjutnya, dia menambahkan pengaturan penerimaan melalui teknologi informasi (TI) akan membuat pelayanan dan pengawasan lebih optimal. Dalam National Single Window tercatat mencapai 90% proses transaksi importasi seluruh Indonesia sudah menggunakan sistem TI. Pada 2012, dia mengaku akan lebih mengoptimalisasi penggunaan TI.

 

Melalui IT, national single window sudah 90% importasi seluruh Indonesia dari sisi jumlah, manual kan kecil2 jumlahnya. Elektronik belum bisa menjangkau perbatasan jadi di wilayah pelosok, tapi tetap dioptimalkan.

 

Sejumlah pengamat ekonomi memproyeksikan ekspor akan menurun pada 2012 akibat efek domino krisis Eropa dan Amerika Serikat yang belum akan mereda. Namun demikian, Kushari menilai penurunan ekspor tidak akan berpengaruh terhadap penerimaan bea keluar karena hanya produk tertentu yang jumlahnya tidak signifikan.

 

"Ekspor yang dikenakan bea keluar hanya produk tertentu, seperti CPO [crude palm oil] atau kakao. Selama produk itu ekspornya masih tinggi, maka penerimaan akan tinggi," katanya.

 

Untuk diketahui, realisasi penerimaan bea dan cukai sampai 23 Desember 2011 telah mencapai Rp128,7 triliun, atau melampaui target APBN-P 2011 yang sebesar Rp115,01 triliun.

 

Secara rinci, realisasi Bea Masuk mencapai Rp24,8 triliun, Bea Keluar senilai Rp28,5, dan realisasi penerimaan Cukai telah mencapai Rp75,4 triliun.

 

Sebelumnya, Direktur Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan Agung Kuswandono memprediksi penerimaan bea dan cukai sampai akhir 2011 akan mencapai 129,346 atau 112,5% melebihi target. Dengan rincian, Bea Masuk mencapai Rp 25,057 triliun atau 116,5% dari yang ditargetkan, Bea Keluar Rp 28,626 (112,%), dan Cukai Rp 75,663 triliun (111,%).

 

Dalam kesempatan tersebut, Agung mengatakan pihaknya akan terus menggenjot penerimaan bea dan cukai, meski pada akhir November 2011 pihaknya telah berhasil melampaui target yang ditetapkan dalam APBN-P 2011.

 

Berdasarkan UU APBN 2012, pemerintah mengasumsikan penerimaan pajak pemerintah 2012 akan mencapai Rp1.032 triliun. Mencakup di dalamnya penerimaan Cukai sebesar Rp75,443 triliun. Sementara Penerimaan pajak perdagangan internasional Rp42,933 triliun, terdiri dari bea masuk senilai Rp23,734 triliun, dan bea keluar Rp19,199 triliun.

 

Untuk 2012, Agus mengakui target penerimaan bea cukai yang ditetapkan dalam APBN 2012 cukup berat. Selain itu, terdapat tantangan yang berasal dari faktor eksternal.(01/tw)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Affiliate | Settlement Statement

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...