Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

Kadin gagas strategi berbasis lokal

Recommended Posts

DENPASAR: Kamar Dagang dan Industri menyusun strategi pembangunan di Provinsi Bali berbasis pengusaha lokal yang akan diserahkan ke Gubernur dengan mengutamakan pemerataan pertumbuhan ekonomi di wilayah potensial pariwisata.

 

 

 

Ketua Umum Kadin Bali, Gde Sumarjaya Linggih mengatakan gagasan strategi itu utamanya pada keterlibatan pengusaha lokal pada seluruh elemen pembangunan di Bali. Selain itu, regulasi keberpihakan pemerintah dalam mentaati perundangan yang berlaku. Termasuk, memberikan entry barrier terhdaap inestasi yang masuk.

 

 

 

Kadin menargetkan awal Januari 2012 gagasan itu akan disampaikan pada Gubernur provisi Bali, Made Mangku Pastika. Saat itulah, pembentukan pengelolaan sumber daya manusia akan dengan sendirinya dikebut untuk mendukung penyelesaian pembangunan.

 

 

 

Bali tercatat sebagai elemen inti Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia MP3EI kordor V bidang pariwisata. “Ini penting untuk membuat pengusaha lokal asal Bali menjadi peman inti di wilayahnya,” katanya saat agenda outlook pertumbuhan ekonomi bali 2012 di kantor Kadin Bali, hari ini.

 

 

 

penyusunan strategi pembangunan didasarkan pada belum meratanya pembanguan ekonomi di Bali. saat ini warga bali hanya menjadi pemain sekunder pada terus meningginya pereonomian di Bali. Per Oktober 2011, pertumbuhan ekonomi di Bali dicatat sebesar 6,36%.

 

 

 

Gde mengatakan pada pertumbuhan itu masyarakat bali masih termarjinalkan. Hanya beberapa gelintir warga Bali yang menikmati pertumbuhan pada lini utama, selebihnya hanya terimbas efek meningginya harga tanah yang berbanding lurus dengan beban pajak yang harus dibayar. “Road map pertumbuhan Bali harus terukur dan merata,” katanya, hari ini.

 

 

 

Pada 2012, lanjutnya, Kadin Bali akan mendorong pemerintah untuk memberikan keringanan untuk usaha yang digerakkan masyarakat lokal. Privilege ini sangat penting untuk menumbhkan minat usaha dan membuka akses usaha lebh luas untuk masyarakat lokal. “Privilege itu jangan melulu diberikan investor dari luar Bali.”

 

 

 

Strategi pemerataan Bali ini, lanjutnya, difokuskan pada seluruh sektor penggerak pereonomian di Bali. Termasuk pariwisata, pertanian dan industri kreatif. “Seluruh pelaku usaha lokal ini akan dimohonkan keringanan usaha mulai dari perijinan, akses permodalan hingga edukasi jalannya usaha.”

 

 

 

Pertumbuhan ekonomi di Bali, lanjut Gde, masih berada pada keadaan timpang. Gubernur Bali Made Mangku Pastika, beberapa waktu lalu mengatakan provinsi ini masih perlu mewaspadai tingkat kemiskinan yang terus melanda. Pertumbuhan ekonomi Bali, masih berada pada keadaan timpang atau tidak merata di seluruh daerah.

 

 

 

Meski angka kemiskinan turun menjadi 4,20% dibanding dibanding 2010, masih terdapat Masyarakat Miskin  dengan banayk 166.230 jiwa dan rumah tangga sasaran sebanyak 134.804 kepala keluarga. “Pelaku perbankan bisa menjumpai di 1 hingga 2 jam perjalanan dari Denpasar ke arah Bangli dan Buleleng,” katanya.

 

 

 

Kepala Badan Pusat statistik setempat, Gde Suarsa menegaskan pertumbuhan di Provinsi Bali masih meninggalakan pemerataan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi di Bali masih diwarnai timpang di beberapa daerah.

 

 

 

Berdasarkan data BPS Bali, ketimpangan masih diantara kategori rendah atau masih berada pada kisaran 0,2-0,3. “Angka itu menunjukkan ketimpangan sedang.”

 

 

 

Indikator itu, jelas dia, diukur dari struktur 40% penduduk di Bali. Penghitungan ada pada 12% penerimaan penduduk pada PDRB. Pada penerimaan penduduk diantara 12-17% dari Rp12 triliun PDRB Bali, masih dapat dikatakan pada ketimpangan sedang.

 

 

 

“Namun kita belum memeriksa dan memetakan distribusi pengeluaran dan pendapatannya.”

 

 

 

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Provinsi Bali Panudiana Kuhn mengatakan turunnya pertumbuhan industri mikro dan kecil di Provinsi Bali akibat regulasi perijinan yang terlalu lama dan masih sulitnya akses permodalan karena belum adanya kepercayaan kalangan perbankan.

 

 

 

Kuhn menjelaskan industri mikro dan kecil di Provinsi Bali masih mengalami masalah klasik dan pelik. Perizinan melalui pemerintah masih menjadi momok bagi pengusaha kecil.

 

 

 

Bahkan, perizinan yang sudah mulai disederhanakan dengan pelayanan satu atap oleh masing-masing pemerintah daerah pun masih membutuhkan waktu sedikitnya 6 bulan.

 

 

 

Selain masalah perizinan, lanjutnya, masalah akses permodalan juga masih membelit perkembangan pengusaha lokal yang menggerakkan industri mikro dan kecil. “Perusahaan perbankan menilai banyak dari mereka belum bankable meski sudah visible.”

 

 

 

Ekonomi Bali 2012

 

Sementara itu, Kalangan perbankan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali pada 2012 masih berada pada kisaran angka 6,1 hingga 6,5%, sedikit lebih rendah dibandingkan optimistis pencapaian 2011.

 

 

 

Pemimpin Kantor Bank Indonesia Denpasar, Jeffrey Kairupan mengatakan pertumbuhan ekonomi Bali masih akan bertahan hingga angka optimistis 6,5% ditengah ketidakpastian ekonomi global. “Namun akan sangat sulit mencpai ekspektasi pertumbuhan ekonomi pada 2011,” katanya, beberapa waktu lalu.

 

 

 

Prediksi pertumbuhan ekonomi Bali yang tidak sekuat 2011, lanjutnya, lebih diakibatkan karena ekspor pelemahan ekspor berlanjut. Ekspor bali adalah produk tertier, yang pada umumnya dibeli saat ekonomi membaik.

 

 

 

“Kalangan perbankan masih belum melihat perbaikan ekonomi global terutama di Amerika serikat dan Eropa.”

 

 

 

Namun, lanjutnya, Bali masih akan menambal kekurangan pendapatan dari ekspor dengan pasar domestik yang diprediksi akan terus menguat.

 

 

 

“Kepastian tumbuhnya penopang dari pasar domestik ini, diprediksi akan mempertahankan perekonomian bali,” katanya.

 

 

 

Menanggapi proyeksi pertumbuhan ekonomi di Bali pada 2012, Dekan Universitas Ekonomi Universitas Udayana, Wayan Ramantha mengatakan pariwisata Bali sangat berpotensi untuk terus tumbuh.

 

 

 

Namun pada pertumbuhan ekonomi masih perlu adanya pemerataan dan stabilitas yang harus berjalan seiring. “Jangan sampai ada kesenjangan dan ketimpangan ekonomi di Bali,” katanya. (21/Bsi)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Affiliate | Settlement Statement

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...