Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

Emisi obligasi BSM dongkrak CAR jadi Rp13,69%

Recommended Posts

JAKARTA: Rasio kecukupan modal PT Bank Syariah Mandiri (BSM) terdongkrak menjadi 13,69% setelah perseroan menerbitkan surat utang jangka menengah subordinasi syariah senilai Rp500 miliar.

 

Iggi Achsien, Tenaga Ahli Bank Syariah Mandiri (BSM) Bidang Penerbitan Subdebt, mengatakan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) diharapkan bertambah lagi setelah Bank Mandiri sebagai induk usaha menyuntikan dana sebesar Rp300 miliar.

 

“Setelah penerbitan subordinated notes [subnotes], CAR BSM menjadi 13,69%. Jika ditambah modal dari Bank Mandiri sebesar Rp300 miliar maka akan menjadi 14,9%,” ujarnya kepada Bisnis, hari ini.

 

Dia mengharapkan suntikan modal dari Bank Mandiri dapat diterima sebelum 2011 berakhir. Saat ini, lanjutnya, suntikan modal tersebut tinggal menunggu persetujuan dari Bank Indonesia.

 

Pada akhir Triwulan III/2011, CAR dari anak usaha Bank Mandiri ini sempat tergerus menjadi 11,06%, turun 41 basis points dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan CAR dipengaruhi ekspansi pembiayaan yang tumbuh 58,26%, menjadi Rp36,06 triliun pada akhir November 2011.

 

Direktur Utama BSM Yuslam Fauzi pernah menyampaikan penerbitan subnotes dan suntikan modal Bank Mandiri merupakan andalan perseroan dalam  meningkatkan CAR guna mendukung ekspansi pembiayaan pada tahun depan.

 

Pada 2012 perseroan menargetkan pertumbuhan pembiayaan sekitar 30% dibandingkan dengan  posisi akhir 2011. Target tersebut cenderung konservatif bila dibandingkan dengan kinerja perseroan pada tahun ini ataupun proyeksi ekspansi industri Bank Syariah pada tahun depan yang diharapkan tumbuh minimal 55%

 

“Kami konservatif dengan target 30%. Namun bank sentral wajar menetapkan pertumbuhan yang tinggi karena kinerja dalam beberapa tahun ini memang sebesar itu. Kalau BI menetapkan target dibawah kinerja tahun ini maka itu terlalu pesimis,” ujar Yuslam belum lama ini.

 

Iggi menjelaskan hasil penerbitan subnotes senilai Rp500 miliar dan berjangka waktu 10 tahun telah diterima oleh perseroan, pasca dilakukannya distribusi surat utang tersebut pada Senin, kemarin. “Subordinated notes ini laris diambil oleh sejumlah investor,” jelasnya.

 

Dia menjelaskan subnotes tersebut dibagi dalam tiga tahap yang dikelompokan pada jenis investor. Dalam tahap I bernilai Rp75 miliar didistribusikan kepada investor yang dihimpun oleh PT Indo Premier Securities sebagai arranger atau pelaksana emisi. “Investor yang dihimpun oleh Indo Premier berasal dari luar grup Bank Mandiri,” jelasnya.

 

Pada tahap II senilai Rp275 miliar PT Mandiri Sekuritas bertindak sebagai arranger dan didistibusikan kepada investor yang berasal dari grup Bank Mandiri. Pada tahap II, PT Bank CIMB Niaga Tbk bertindak sebagai Agen Pemantau.

 

Adapun tahap III senilai Rp150 miliar, arranger juga dipegang oleh Mandiri Sekuritas dan didistribusikan kepada investor di luar grup Bank Mandiri. Pada tahap III, Agen Pemantau yang ditunjuk adalah Bank Mandiri. “Investor di luar grup Bank Mandiri berasal dari asuransi dan perbankan lainnya,” ujarnya.

 

Subnotes ini menggunakan akad  mudharabah sehingga imbalan yang diberikan dalam bentuk bagi hasil dari penggunaan dana. Yuslam Fauzi pernah menyampaikan indikasi imbalan dari Subnotes ini sekitar 10%.

 

Subnotes ini mengantongi peringkat AA(idn) dari lembaga pemeringkat Fitch Ratings Indonesia. Selain itu, Fitch juga telah menaikkan peringkat nasional jangka panjang Bank Syariah Mandiri menjadi AA+(idn) dengan prospek stabil. (Dba/Bsi)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Affiliate | Settlement Statement

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...