Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

Komisi VII akan tindaklanjuti temuan BPK soal pemborosan di Bali

Recommended Posts

DENPASAR: Wakil Ketua Komisi VII DPR Effendy Simbolon menegaskan pihaknya akan segera menindaklanjuti temuan Badan Pemeriksa Keuangan terkait pemborosan biaya operasional bahan bakar di Bali hingga Rp1,67 triliun pada tahun lalu.

 

Menurut Effendi pemborosan itu terus terjadi dan meningkat dari angka Rp833,12 juta pada tahun 2009. Pemborosan itu terjadi akibat penggunaan BBM untuk pembangkit yang seharusnya menggunakan bahan bakar gas. Menurut catatan, pengggunaan bahan bakar minyak untuk produksi listrik akan menghabiskan US$40 sen, sedangkan dengan menggunakan gas hanya US$8 sen per KWH.

 

"Kita akan segera  menindak lanjuti temuan BPK yang menyatakan Bali paling boros menggunakan subsidi listrik. Besarnya sampai mendekati satu triliun rupiah per tahun. Ini harus dikurangi," kata Effendy saat memimpin kunjungan kerja Panitia Kerja (Panja) Hulu Listrik Komisi VII DPR ke Bali hari ini.

 

Dalam kunjungan kerja terkait masa reses DPR kali ini, Panja meninjau langsung lokasi pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi di Bedugul. Ikut dalam rombongan Komisi VII DPR antara lain Totok Daryanto (F-PAN), Dito Ganindito (F-PG),  Halim Kalla (F-PG), Rahmad Hidayat (F-PDI-P) dan Iqbal Alam (F-Hanura).

 

Lebih lanjut Effendy  menegaskan Panja Sektor Hulu Listrik akan mendorong pemerintah dan Pemda untuk mencari energi alternatif guna  menekan pemborosan akibat pemerintah terus mensubsidi BBM.

 

"Bali ini paling boros dalam penggunaan subsidi listrik," kata Simbolon didampingi anggota Panja lainnya.

 

Menurut Effendy, salah satu alternatif yang harus diperhatikan adalah melanjutkan pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi di Bedugul. Selama ini pembangunan pembangkit listrik yang sudah dimulai pada 1995 itu terkendala. Salah satu penyebabnya, selain berada di kawasan hutan lindung, masyarakat di sekitar area itu juga keberatan karena alasan religi.

 

Sementara Gubernur Bali Made Mangku Pastika menjelaskan konsumsi listrik di Bali saat ini mencapai 785 KWH per kapita per tahun. Sementara jumlah penduduk Bali sebanyak 3,9 juta jiwa.

 

"Diperkirakan kebutuhan listrik di Bali akan mencapai 1.095 MW  pada tahun 2015, sekarang ini masih 500 MW. Ini harus diantisipasi," kata Mangku Pastika.

 

Mangku Pastika juga menjelaskan jumlah pengguna listrik di Bali masih 75% persen dari jumlah penduduk.

 

Terkait persetujuan pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi di Bedugul, Mangku Pastika mengaku belum memberikan keputusan apakah setuju atau tidak.

 

"Saya belum dalam posisi mengambil keputusan karena ingin mendengarkan semua pihak. Karena nanti ujungnya di saya," kata Mangku Pastika.(api)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Affiliate | Settlement Statement

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...