Korban Wanaartha Gelar Aksi di Kedubes AS dan Kemlu, Ini Tuntutannya

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Wapres Boediono mengatakan pemerintah perlu mempersiapkan diri menghadapi pengetatan likuiditas global sebagai imbas dari ancaman krisis.

 

"Kita seharusnya bersiap dengan seluruh instrumen yang dimiliki, merencanakan secara bijak dan efektif cadangan devisa kita," katanya saat memberikan sambutan dalam pertemuan dengan Jakarta Foreign Correspondent Club, hari ini.

 

Menurutnya, meski kondisi perekonomian domestik saat ini masih baik, kondisi perekonomian dunia semakin tidak pasti dan dibayangi krisis yang mungkin lebih buruk dari krisis 2008.

 

Dia mengungkapkan kegagalan Komisi Pengurangan Defisit Kongres Amerika Serikat membuat kesepakatan untuk mengurangi defisit US$1,3 triliun semakin membuat arah kebijakan AS tidak menentu. Kondisi ini membuat ketidakpastian ekonomi global semakin tinggi.

 

"Semua negara saat ini ditempatkan dalam ketegangan, menunggu hasil dari KTT Eropa dan arah kebijakan fiskal AS. Ya kita semua merasa lebih tidak pasti sekarang dibandingkan bulan lalu atau bahkan seminggu lalu," katanya.

 

Wapres mengatakan pengalaman krisis 2008-2009 menjadi pelajaran penting bagi Indonesia dalam mengahadapi krisis ekonomi global.

 

Dia menekankan perlunya persiapan paket kebijakan stimulus fiskal yang dapat segera diterapkan segara bila terjadi krisis. Pemerintah juga perlu memperbaiki protokol manajemen krisis.

 

Selain itu, langkah yang akan dilakukan mengidentifikasi industri domestik yang terpengaruh resesi global dan menyiapkan aksi untuk menanggulangi dampak dari krisis dengan fokus utama pada dampak terhadap tenaga kerja. (tw)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Affiliate | Settlement Statement

 

Sumber