Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

Korporasi Eropa lirik RI

Recommended Posts

JAKARTA: Meski kawasan Eropa tengah terbelit krisis utang Yunani, korporasi Eropa justru semakin gencar melirik Indonesia sebagai basis produksinya.

 

Deputi bidang Industri dan Perdagangan Menko Perekonomian Edy Putra Irawady mengungkapkan investor Eropa semakin giat menjajaki peluang usaha di Indonesia.

 

"Eropa itu dengan jujur bilang kalau mereka harus lari lebih cepat ke Indonesia dibanding ke China atau India. Korporasi Eropa berebutan untuk masuk ke sini karena kita ini gaul," ujar Edy, usai diskusi Economic Outlook 2012: Mengukur Kekuatan Indonesia Menghadapi Krisis Ekonomi Global Lanjutan, hari ini.

 

Dibandingkan dengan China, ujarnya, Indonesia memiliki keuntungan karena memiliki hubungan internasional yang harmonis dan membedakan market-nonmarket identified.

 

Menurut Edy, investor Norwegia, Spanyol dan Prancis berminat untuk membangun basis produksi di sektor farmasi, obat-obatan, perkapalan, dan manufaktur umum. "Saya pikir sekitar US$4 miliar," ujarnya.

 

Namun, Indonesia masih harus siaga dalam mengantisipasi dan memitigasi ancaman krisis Eropa. Perlambatan ekspor dari Eropa, lanjutnya, harus diantisipasi dengan strategi optimalisasi penyerapan anggaran, memperbanyak atraksi investasi, memperbaiki infrastruktur, diversifikasi pasar ekspor dan mengamankan pasar domestik.

 

Menurut Edy, di Eropa, pasar Indonesia yang besar itu hanya Inggris dan Jerman, tapi kalau ada perlambatan harus disiapkan diversifikasi (refokusing) ekspor, seperti ke India, Indochina, Eropa Timur, dan Afrika. ‘Welcome drink’ dalam bentuk keringanan pajak juga dinilai penting untuk menarik investasi asing di masa krisis.

 

Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati memperingatkan agar Indonesia memanfaatkan potensi pasar domestik dengan lebih optimal saat terjadi ketidakpastian global. "Yang penting ekonomi domestik kita besar, domestik demand kita tinggi. Mari kita konsentrasi untuk menjaga ekonomi domestik kita," ujar Anny.

 

Menurutnya, yang terpenting adalah menyelesaikan trade barrier antardaerah, termasuk retribusi, transportasi, dan infrastruktur. "Dirjen Perimbangan Keuangan harus mengecek retribusi yang diterbitkan daerah, mana-mana yang sebetulnya tidak perlu diberlakukan bisa dibatalkan," katanya.

 

Direktur Treasuri PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Adi Setianto meyakini investor asing masih melihat Indonesia sebagai negara yang seksi dengan sumber daya alam yang kaya, konsumsi domestik yang besar, dan terbukanya peluang investasi dalam proyek Masterplan Percepatan Perluasan Pembanguan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

 

"Kalau semua resource dan infrastruktur dibangun, kendala transportasi dan tingginya biaya logistik perdagangan barang antar wilayah dapat diminimalisir," ujar Adi. (Ana Noviani/Bsi)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...