Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

Deflasi Oktober 0,12%

Recommended Posts

JAKARTA: Badan Pusat Statistik mencatat sepanjang Oktober 2011 terjadi deflasi sebesar 0,12%. Indeks harga konsumen turun dari 128,89 pada September menjadi 128,74 pada Oktober 2011.

 

Deputi bidang Statistik, Distribusi dan Jasa BPS Djamal mengungkapkan penyumbang deflasi yang terbesar sepanjang Oktober adalah turunnya harga emas perhiasan yang menyumbang deflasi sebesar 0,11%.

 

Selain itu, komponen penyumbang deflasi juga bersumber dari ikan segar sebesar -0,07%, telur ayam -0,04%, tarif angkutan udara -0,04%, daging ayam ras -0,03%, serta minyak goreng dan bawang merah masing-masing menyumbang deflasi sebesar 0,02%.

 

"Kalau emas turun lagi, kemungkinan bisa menyumbang deflasi lagi bulan depan. Karena peran emas tinggi sekali," jelas Djamal, Selasa 1 November.

 

Adapun penyumbang inflasi Oktober a.l. beras sebesar 0,08%, cabai merah 0,06%, bayam 0,02%, cabai rawit 0,02%, rokok filter 0,02% dan barang-barang lain 0,06%. "Kenaikan harga beras sekarang ini sekitar 1,5%," ujarnya.

 

Sementara itu, inflasi Januari-Oktober 2011 tercatat sebesar 2,85% dan laju inflasi year on year 4,42%.

 

Sepanjang Oktober ini, komponen inti mengalami deflasi sebesar 0,12%, komponen harga yang diatur pemerintah (administrated price) mengalami inflasi 0,16%, dan komponen bergejolak (volatile) mengalami deflasi 0,37%.

 

"Dari 66 kota yang dikumpulkan datanya, 34 kota mengalami deflasi dan ada 32 kota yang mengalami inflasi. Jadi cukup seimbang," jelas Djamal.

 

Deflasi tertinggi, lanjut Djamal, terjadi di kota Kendari yakni sebesar -2,98%. Sementara itu, inflasi terbesar terjadi di Bima-Sumbawa 0,97% dan Tanjung Pinang Ibukota Provinsi Kepulauan Riau, yakni 0,92%. Kota dengan inflasi terendah sepanjang Oktober 2011 yakni Madiun dengan inflasi sebesar 0,01%.

 

Sepanjang Januari-Oktober 2011, BPS mencatat telah terjadi 3 kali deflasi, yakni pada Maret sebesar 0,32%, April 0,31% dan Oktober 0,12%.

 

"Kondisi deflasi ini sebenarnya cukup bagus, tapi kalau terus menerus tidak bagus karena artinya ekonomi tidak bergerak. Tapi menurut saya kondisi deflasi di tahun ini cukup memberikan kontribusi positif buat pertumbuhan kita," ujarnya.

 

Hingga akhir tahun, BPS memperkirakan indeks harga konsumen berada di kisaran kurang dari 5% atau lebih rendah dari target pemerintah dalam APBNP 2011 sebesar 5,56%. "Kalau inflasi November dan Desember seperti kondisi tahun lalu, masing-masing 0,06 dan 0,92 maka sampai akhir tahun kemungkinan inflasi bisa 4,42%," jelas Djamal. (Ana Noviani/ea)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...