Mendag Bidik Ekspor Naik 2 Kali Lipat Berkat Pakta Dagang RI-Rusia Dkk

[Parno Pemilik Lapak 0]

SURABAYA: Bank of China Ltd berupaya memperkuat penetrasi pasarnya di Indonesia melalui pembukaan cabang baru di Surabaya, Jawa Timur.

 

Zhang Min, CEO Bank Of China (BOC) mengatakan semakin eratnya hubungan Indonesia dan Cina menyebabkan banyaknya warga negeri tirai bambu itu yang berinvestasi di atau sekedar berkunjung ke tanah air.

 

“Dengan melihat perkembangan ekonomi Indonesia, (pembukaan cabang baru) ini merupakan implementasi strategi untuk mempercepat perkembangan BOC khususnya di kawasan Asia Tenggara," ujarnya.

 

Kini BOC memiliki delapan cabang di Indonesia dan berencana menambah satu cabang baru lagi di Jakarta dalam waktu dekat ini. Selain Surabaya dan Jakarta, BOC juga akan membuka cabangnya Medan, Palembang, Bandung, dan Bali.

 

Ong Andre Yuwono, Kepala Cabang BOC Surabaya pada kesempatan yang sama mengungkapkan terdapat sekitar 200 nasabah korporasi untuk BOC Surabaya. “Namun kami belum berani menetapkan target pada cabang baru

ini,” terangnya.

 

Andre menambahkan BOC Surabaya memiliki 20 nasabah korporasi untuk kredit dengan nominal cukup besar. Hingga akhir tahun ini pihaknya hanya akan mencari basis data nasabah untuk menentukan langkah di tahun depan, dan belum mematok target.

 

"Sementara ini di wilayah Surabaya, kucuran kredit korporasinya tidak lebih besar dari kucuran trade finance karena Surabaya juga salah satu pusat perdagangan. Transaksi dengan Renminbi atau Yuan China juga cukup tinggi,” jelas Andre.

 

Zhang kemudian menuturkan kinerja BOC Indonesia sendiri terus mengalami peningkatan. “Sampai akhir September tahun ini, total aset BOC Indonesia telah melampaui US$1 miliar, naik 63% dibanding tahun

lalu,” ujarnya.

 

Total penyaluran kredit telah mencapai US$860 juta, di mana sekitar 94% merupakan kredit untuk korporasi, sedangkan sekitar US$100 juta di antaranya dialokasikan untuk trade finance atau ekspor impor.

 

Selain membidik segmen perusahaan Cina di Indonesia dan warga negara China yang berada di Indonesia, BOC Indonesia juga menyalurkan kredit untuk perusahaan lokal. “Salah satunya adalah PLN (Perusahaan Listrik Negara) dengan nilai US$400 juta,” terangnya.

 

Sementara untuk kredit di sektor usaha kecil menengah (UKM) porsinya baru 6% hingga 7% dari total kredit. Namun bukan berarti sektor ini tidak dianggap potensial oleh bank yang sempat menutup operasinya di Indonesia pada periode 1965 dan baru dibuka lagi pada 2003 itu.

 

"Pelaku perbankan di sektor ini di Indonesia sudah sangat banyak. Kami berusaha bersaing di pasarnya dengan menawarkan bunga murah sebesar 5% hingga 6% di atas London Inter Bank Offered Rate (Libor),"

jelas Zhang. (faa)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement

 

Sumber