Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

Kredit Mayapada melonjak, kok laba turun?

Recommended Posts

JAKARTA: Meskipun penyaluran  kredit tumbuh hampir mencapai 40%, laba bersih PT Bank Mayapada  Internasional Tbk pada akhir triwulan III/2011 turun sekitar 18,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

 

Hariyono Tjahjarijadi, Direktur Utama Bank Mayapada, mengatakan laba bersih perseroan pada sejak Januari hingga akhir September 2011 mencapai Rp100 miliar. “Pada akhir September 2011, aset kami sekitar Rp12,12 triliun dengan profit sekitar Rp100 miliar,” ujarnya hari ini.

 

Dengan posisi tersebut, maka profit Bank Mayapada selama 9 bulan tersebut turun sekitar Rp22,26 miliar atau 18,2% dibandingkan dengan laba akhir September 2010 yang mencapai Rp122,26 miliar.

 

Meski Hariyono tidak menjelaskan alasan dari penurunan laba, tetapi tren anjloknya profit sudah terlihat dari triwulan I. Laba bersih triwulan I dari bank yang berdiri 1990 ini turun hampir setengah, yakni dari Rp50,06 miliar pada Maret 2010 menjadi Rp25,91 triliun pada Maret 2011.

 

Pada akhir semester I 2011, laba bersih bank yang didirikan oleh konglomerat Tahir yang juga menantu taipan Mochtar Riady ini sebesar Rp45,26 miliar dibandingkan dengan sebelumnya Rp80,22 miliar.

 

Hariyono menambahkan hingga akhir September perseroan mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp8,04 triliun, meningkat sebesar 39,58% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp5,76 triliun. Menurut dia pertumbuhan kredit tersebut lebih banyak diserap oleh usaha kecil dan menengah (UKM) yang fokus pada bidang perdagangan.

 

“Saat ini UKM memiliki porsi sebanyak 60% dari total portofolio. Untuk kredit konsumer kami masih kecil tidak sampai 10% dan sisanya adalah pembiayaan untuk korporasi,” ujarnya.

 

Dia menjelaskan ekspansi kredit perseroan juga didorong oleh pertumbuhan ekonomi riil di Indonesia yang meningkat pesat. Selain itu, lanjutnya, krisis yang terjadi Uni Eropa dan Amerika juga belum menunjukan implikasi yang signifikan, sehingga tidak menghambat pertumbuhan ekonomi.

 

Atas kondisi tersebut dia yakin target outstanding kredit akhir tahun sebesar Rp8,8 triliun dapat tercapai. “Kami yakin sampai dengan akhir tahun penyaluran pinjaman perbankan, bukan hanya Mayapada, akan terus meningkat,” ujarnya.

 

Aset Bank Mayapada pada September juga meningkat sebesar 31,02%, menjadi Rp12,12 triliun dibandingkan dengan sebelumnya Rp9,25 triliun. Adapun rasio intermediasi perseroan mencapai 80,76% dengan tingkat kredit bermasalah pada 1,52%. (faa)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...