Harga Perak Global Cetak Rekor 'All Time High', Ini Alasannya

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA : Menko Perekonomian Hatta Rajasa mendorong kementerian/lembaga dan pemerintah daerah memaksimalkan belanja guna meningkatkan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal itu penting agar anggaran besar yang sudah terlanjur disediakan dengan meningkatkan defisit menjadi 2,1% PDB bisa diserap penuh.

 

 

“(APBNP 2011) dengan defisit yang di atas 2%, betul-betul harus dibelanjakan. Karena kalau optimal belanjanya akan memberi pengaruh pada daya dorong ekonomi,” ujar dia dalam acara Investment Award 2011, hari ini.

 

 

Menurutnya, belanja pemerintah merupakan satu dari empat motor ekonomi utama Indonesia. Kontributor ekonomi lainnya adalah konsumsi masyarakat, ekspor minus impor, serta pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi. Saat ini investasi nasional sudah di atas Rp2.000 triliun, di mana 24% pembentukannya  di Jawa dan sisanya di luar Jawa.

 

 

“Hingga 2014 kita butuh investasi Rp4,000 triliun, spesifik untuk proyek-proyek yang bisa mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. BUMN sudah berkomitmen Rp900 triliun, sedangkan dari APBN Rp 750 triliun. sisanya diharapkan dari swasta,” jelas dia.

 

 

Kepala BKPM Gita Wirjawan mengatakan peran Pemda sangat kuat untuk  menindaklanjuti apa yang pemerintah rencanakan, terkait penanaman modal. Hal ini penting untuk mengantisipasi semakin ketatnya persaingan ekonomi di kancah global.

 

 

“Pemda harus melakukan berbagai upaya dalam rangka menarik para penanam modal dan menyiapkan daerahnya sebagai destinasi penempatan modal,” tuturnya.

 

 

Untuk mengukur peran daerah, kata Gita, ada sejumlah indikator penilaian. Yakni, kinerja ekonomi daerah, iklim investasi di daerah, proyek-proyek strategis yang ditawarkan, ketersedian sumber daya, baik alam maupun manusia, serta dukungan sarana dan prasarana infrastruktur.(api)

 

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement

 

Sumber