Mendag Bidik Ekspor Naik 2 Kali Lipat Berkat Pakta Dagang RI-Rusia Dkk

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: PT Bank Negara Indonesia Tbk dan Export-Import Bank of the Slovak Republic menjalin kerja sama di bidang pembiayaan bersama, asuransi bersama, reasuransi risiko kredit ekspor, pendampingan dan asistensi dalam pengelolaan kredit macet dan pertukatan informasi.

 

Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI) Gatot M. Suwondo mengatakan kerja sama tersebut merupakan bentuk fasilitasi kerja sama dua entitas bisnis di sektor riil antarkedua negara.

 

"Kami ini intinya bagaimana menemukan dua nasabah dia dengan nasabah kami bertemu. Ini payungnya pelaksanaannya kami fasilitasi pertemuan antara dua entitas bisnis," ujarnya usai penandatangan kerja sama tersebut, hari ini.

 

Menurut dia, dalam jangka pendek kerja sama tersebut akan fokus pada pembangkit listrik tenaga air dalam skala kecil dan sektor pertanian.

 

Namun demikian Gatot enggan menjelaskan lebih lanjut karena menurutnya saat ini baru tahap awal perjanjian sehingga belum mengetahui nilai kerja sama maupun target lebih lanjut. Hal tersebut, lanjutnya, akan dibahas pada pertemuan tahap selanjutnya.

 

Dia menjelaskan, titik tekan kerja sama ini berada pada pengusaha sektor riil dan bergantung pada agresifitas mereka. Adapun lima perusahaan yang ikut dalam perjanjian tahap awal ini adalah PT Fajar Futura, PT fajar Dinamika, PT Galenium Energi Nusantara, PT Sugico Graha dan Lippo Group.

 

Direktur Treasury dan Financial Institution BNI Adi Setianto mengungkapkan  dalam kerja sama ini BNI akan membiayai debitur dalam negeri sedangkan Export-Import Bank of the Slovak Republic (Eximbanka SR) akan membiayai debitur dari negaranya.

 

"Kami membiayai debitur dalam negeri, misalnya barang dari kami kemudian supplier dari sana, kemudian ekspor mereka membiayai di sana itu join-financing," jelasnya.

 

Chairman of The Bank board Eximbanka SR Mario Schrenkel menyatakan kerja sama ini diperkirakan dapat melaju ke fase selanjutnya dalam masa 3 bulan, yaitu penentuan kerja sama yang lebih rigid dan target-target.

 

"Saat ini adalah fase awal, setelah ini baru kami akan dapat menentukan fungsi finasial dari masing-masing bank. Namun saat ini kami masih menentukan tugas masing-masing, berbagi informasi, serta menggali potensi yang ada," jelasnya.

 

Sebelumnya, pemerintah Indonesia menargetkan investasi antarswasta (business to business/ B to B) ke Slovakia dapat mencapai USD1 miliar melalui 11 kesepakatan yang ditandatangani hari ini. Nantinya kedua bank diharapkan mengambil bagian dalam kerja sama tersebut.(faa)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement

 

Sumber