Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

Bappenas masih optimistis soal pertumbuhan ekonomi

Recommended Posts

JAKARTA: Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Lukita Dinarsyah Tuwo menghembuskan optimisme soal pertumbuhan ekonomi Indonesia 2012 yang dapat mencapai 6,5-6,7% di kuartal II 2012. Padahal Bank Indonesia dan Bank Dunia sudah pesimistis di angka 5-6%.

 

"Terkait efek situasi global, Indonesia sekarang sudah lebih kuat dan siap dibanding dengan waktu kita krisis 1997-1998. Sektor keuangan diperbaiki juga sitem jaminan sosial bagi masyarakat," ujar Lukita dalam konferensi pers Internasional Conference Quality of Growth for Quality of Life, Senin 10 Oktober.

 

Menurut Lukita, pada 2008 ketika banyak negara yang pertumbuhan ekonominya negatif, Indonesia sudah cukup baik, walaupun pertumbuhan ekonomi turun ke level  4,8%.

 

"Kami sudah siap, kalau kita bicara tentang perlindungan sosial, kita sudah menyiapkan program 3 klaster, raskin [beras miskin], jamkesmas [jaminan kesehatan masyarakat], beasiswa miskin, dan sebagainya. Pengalaman 2008-2009 kita bawa ke sini," ujarnya.

 

Lukita menilai fundamental ekonomi Indonesia masih cukup kuat walaupun dampak global tetap perlu diantisipasi.

 

"Fundamental Indonesia masih kuat. Tahun 2012 target 6,7% sampai kuartal II target itu masih bisa kita capai. Inflasi terjaga, ekspor terjaga baik," kata Lukita.

 

Terkait pertumbuhan ekonomi di Indonesia, Heidrun Tempel, Deputi Ekonomi Kedutaan Jerman untuk Indonesia, mengungkapkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih menghadapi tantangan berupa menurunkan kemiskinan, meningkatkan daya saing, menurunkan korupsi, dan meminimalisasi dampak negatif pertumbuhan ekonomi terhadap lingkungan.

 

"Indonesia berpotensi untuk menjadi negara industri besar pada 2025. Triple track strategy, fundamental ekonomi makro yang baik, sistem jaring pengaman sosial berupa jaminan kesehatan, upah minimun, climate policy, dapat mendorong tercapainya hal itu," ujar Tempel.

 

Andreas Beekermann, Kepala Divisi Pembangunan Kedutaan Jerman, mengungkapkan dua hari lalu pihak Jerman bertemu IMF dan Bank Dunia untuk meminta pendapat mereka tentang Indonesia.

 

"Tahun 1998 Indonesia hampir terpuruk, sekarang relatif sudah lebih siap, nampaknya Indonesia tidak terganggu oleh faktor eksternal. On the track," katanya.

 

Beekermann menekankan pentingnya perlindungan sosial dalam pertumbuhan ekonomi apalagi di tengah ancaman krisis.

 

"Agar pertumbuhan inklusif dapat tercipta, yakni pertumbuhan yang bermanfaat dan merata serta dapat membantu meningkatkan daya tahan terhadap krisis. Hasilnya, masyarakat miskin dapat dilindungi, inilah yang harus disiapkan Indonesia," ujar Beekermann. (Ana Noviani/ea)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...