Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

Tambahan cadangan risiko fiskal Rp6 triliun ditawarkan

Recommended Posts

JAKARTA: Pemerintah menawarkan opsi penambahan cadangan risiko fiskal di RAPBN 2012 hingga Rp6 triliun karena memperhitungkan selisih penurunan volume BBM bersubsidi yang diminta Badan Anggaran DPR, dari 40 juta kl menjadi 37,8 juta kl.

 

Menteri Keuangan Agus D. W. Martowardojo menuturkan pemerintah sejak awal berkeyakinan bahwa secara natural konsumsi BBM bersubsidi pada tahun depan bisa mencapai 43,7 juta kl. Namun, yang volume dianggarkan dalam RAPBN 2012 hanya sebesar 40 juta kl, dengan asumsi ada upaya pengendalian konsumsi BBM bersubsidi.

 

“Tapi sidang di Banggar DPR dari Jumat sampai Kamis (30 September-6 Oktober) belum bisa diterima. Jadi kami punya alternatif opsi, yaitu boleh kami coba 37,8 juta kl, tapi selisihnya dimasukan pada risiko fiskal,” ujar dia usai rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR, hari ini.

 

Menurutnya, selisih 2,2 juta kl BBM bersubsidi tersebut setara dengan alokasi anggaran sekitar Rp4-Rp6 triliun. Artinya, jika opsi yang ditawarkan pemerintah tersebut diterima DPR, maka alokasi dana cadangan risiko fiskal tahun depan, yang direncanakan Rp15 triliun di RAPBN, perlu ditambahkan selisih volume subsidi tersebut.

 

“Kalau cadangan risiko fiskal yang Rp15 triliun (di RAPBN 2012)  itu kan untuk (jaga deviasi) asumsi (makro),” jelasnya.

 

Menkeu mengatakan potensi melesetnya target volume BBM bersubsidi bisa terjadi jika salah pengelolaan penggunaan bahan bakar tersebut.

 

Karenanya, untuk tahap awal, pada April 2012 akan dilakukan pengendalian konsumsi BBM bersubsidi di Jawa dan Bali, yang fokusnya pada kendaraan roda empat dan plat hitam.

 

“Seandainya ada perembesan dan tidak optimal (pengendaliannya), walaupun kami sudah memasukan margin error 10%, tapi bisa terjadi adanya ketidaktepatan. Oleh karena itu kami masukan (selisihnya) di cadangan risiko fiskal,” katanya.

 

Selain itu, lanjut Menkeu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mengupayakan bahan bakar pengganti BBM bersubsidi bagi armada transportasi, a.l. menggunakan bahan bakar gas. Infrastruktur pendukung distribusi bahan bakar alternative tersebut juga akan dibenahi guna memastikan ketersediaannya.(api)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...