Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

Lupakan mimpi mata uang Asean

Recommended Posts

JAKARTA: Rencana membuat mata uang Asean dinilai sangat ambisius, sehingga perlu dikaji ulang dengan berkaca kepada mata uang kawasan Eropa atau Euro Zone yang justru menimbulkan kerentanan jika salah satu negara terkena masalah ekonomi.

 

Ekonom Senior Sustainable Development Indonesia Dradjad H. Wibowo mengatakan penerapan mata uang kawasan Asean perlu dikaji ulang karena jika suatu negara tidak disiplin bisa memberikan dampak negatif bagi negara lain.

 

"Menurut saya terlalu ambisius untuk menerapkan mata uang Asean.

Negara dalam Euro Zone saja sekarang sedang mengkaji ulang, bagaimana jika ada satu negara yang tak disiplin dan bisa secara sistemik menularkan krisis ke negara lain yang disiplin," ujarnya kepada Bisnis, Minggu 9 Oktober.

 

Dia menjelaskan di negara Euro Zone yang kuat, seperti Jerman dan Prancis, muncul perdebatan apakah akan melanjutkan dana talangan atau mengeluarkan Yunani yang tidak disiplin dari mata uang kawasan itu.

 

Menurut dia, mata uang tunggal mempunyai prasyarat dan konsekuensi yang berat, salah satunya, semua negara harus mempunyai kedisiplinan fiskal yang tinggi seperti masalah transparansi dan akurasi data makro termasuk rezim moneter serta aturan perdagangan.

 

"Manfaat dari mata uang tunggal juga masih dikaji seberapa besar mempercepat lalu lintas barang, jasa dan orang, serta seberapa kuat mendorong pertumbuhan. Jadi lupakan dulu mimpi mata uang tunggal Asean. Lebih penting lagi ada kerja sama menjaga disiplin fiskal, stabilitas keuangan dan moneter."

 

Hal senada disampaikan Ekonom Senior PT Bank Danamon Tbk Anton H.

Gunawan. Menurut dia, Asean single currency masih jauh dan perlu berhati-hati dalam menerapkan mengingat kegagalan Euro Zone dalam mematuhi perjanjian bersama.

 

Ekonom Senior ISEI Mirza Adityaswara mengutarakan negara Asean harus belajar dari kegagalan Euro karena tidak ada unifikasi kebijakan fiskal maka sulit menerapkan mata uang bersama kawasan.

 

"Jika kebijakan fiskal di Asean masih berbeda-beda. Lebih baik kita tetap dengan mata uang masing-masing tapi harus menjaga fiskal yang sehat dan inflasi yang rendah agar mata uang stabil," terangnya.

 

Bersama dengan terbentuknya Asean Economic Community pada 2015, negara kawasan berencana untuk membuat mata uang Asean. Namun, sejauh ini peta jalan untuk pembuatan mata uang tersebut masih suram ditambah dengan ancaman perpecahan mata uang Euro Zone. (ea)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...