Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

JK: Indonesia terlalu liberal

Recommended Posts

BALIKPAPAN: Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengharapkan jumlah pengusaha pribumi bisa terus ditingkatkan mengingat jumlahnya masih cukup minim sehingga ekonomi yang bertumbuh hanya pada sebagian kelompok kecil masyarakat saja.

 

JK yang yang juga saudagar mengatakan pertumbuhan ekonomi negara Indonesia saat ini berada pada posisi menengah karena melihat tidak terlalu tinggi juga tidak terlalu rendah.

 

Hanya saja, JK berpendapat posisi Indonesia bisa tergusur oleh negara yang berada di bawah posisi Indonesia.

 

"Sehingga bangsa ini harus segera sadar dan mulai memperbaiki diri," ujarnya dalam Dialog Kenegaraan dalam Munas ke IV Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB-PII).

 

Sistem pendidikan nasional yang mengedepankan hafalan menjadikan generasi penerus menjadi pasif dalam menyikapi kehidupan. Sebaiknya, pola tersebut bisa diubah agar pelajar bisa menjadi lebih aktif sehingga bisa menghasilkan inovasi dalam memulai ekonomi kerakyatan.

 

Saat ini, JK menganggap sistem yang ada di Indonesia terlalu mengadopsi sistem yang liberal yang lebih mementingkan persaingan.

 

JK berpendapat hal tersebut tidak sesuai dengan karakter bangsa seperti yang tertulis dalam amanat UUD 1945. Dengan mengembalikan sistem koperasi menjadi pilar ekonomi, dia yakin hal tersebut bisa lebih menyentuh masyarakat lapisan bawah yang menjadi mayoritas penduduk di Indonesia.

 

Di sisi lain, JK memberikan contoh apabila pelaksanaan zakat di Indonesia benar-benar diterapkan, pergerakan ekonomi Indonesia bisa lebih baik lagi. Selama ini porsi pemberi zakat selalu lebih sedikit dibanding dengan penerimanya sehingga hasil yang diharapkan tidak optimal.

 

Sementara itu, Ketua Umum Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB-PII) Soetrisno Bachir berpendapat fundamental ekonomi kerakyatan di Indonesia belum cukup kuat.

 

Apabila fundamental yang ada sudah cukup kuat, pergantian menteri atau bahkan presiden, tidak akan memberi imbas yang besar pada sektor ekonomi.

 

Pembentukan lembaga ekonomi yang menyentuh masyarakat bawah seperti Koperasi Simpan Pinjam dan Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) juga bisa menjadi sebuah solusi untuk membantu pertumbuhan ekonomi sektor bawah.

 

"Ini karena lembaga tersebut menggarap pasar yang berbeda dengan perbankan," ujar Soetrisno. (Rachmad Subiyanto/ea)

 

 

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...