Lesu Jualan Parsel Jelang Nataru, Bingkisan Cantik Sekadar Pajangan

[Lebay Pemilik Lapak 0]

SAHAM DAN VALAS

Kamis, 22 Agustus 2013 15:10 wib

Dina Mirayanti Hutauruk - Okezone

ilustrasi: (foto: Okezone)

JAKARTA - Nilai tukar mata uang Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus mengalami pelemahan tajam. Bahkan telah menyentuh angka Rp11.000 per USD.

Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Keuangan Bahrul Chairi mengatakan, pelemahan nilai tukar Rupiah akan memberi tekanan besar pada neraca perdagangan.

"Kira-kira akan berat yah," Ujar Bahrul saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (22/8/13).

Oleh karena itu, Bahrul mengatakan pihaknya berharap akan mendapat nilai lebih dari penjualan timah ke luar negeri tanpa harus meningkatkan volume, di mana timah Indonesia nomor dua terbesar di dunia.

Meski Indonesia merupakan negara sumber timah terbesar, namun kata Bahrul, penjualan timah Indonesia masih mengacu pada harga London.

Padahal jika penjualan timah dilakukan di bursa berjangka Indonesia atau Indonesian Commodities and Derivates Exchange, maka harga timah bisa ditentukan ditetapkan Indonesia. Sehingga, lanjut dia, penjualan timah bisa ditambah Rp1,2 miliar.

"Iya, harga itu bergerak dengan volume yang sama, Rp87 ribuan itu saja kita bisa nambah Rp1,2 miliar," Jelasnya. (wan) (wdi)

Berita Selengkapnya Klik di Sini [h=4]Berita Terkait: Dolar[/h]

• Dolar Naik Ekspor Kembali Sumringah
  
• Chatib Basri Yakin Likuiditas Dolar Masih Cukup
  
• Rupiah Masih Tertekan Dolar AS
  
• Terpukul Dolar, Rupiah Melemah ke Rp9.698
  
• Rupiah Kembali Pukul Dolar AS ke Rp9.585/USD
  
• Dolar Australia Ketularan Bursa Asia
  
• Ini Komentar Bankir Soal Term Deposit Dolar
  
• More News...
  

 

 

 

Sumber