Mendag Bidik Ekspor Naik 2 Kali Lipat Berkat Pakta Dagang RI-Rusia Dkk

[Lebay Pemilik Lapak 0]

PERBANKAN

Kamis, 27 Juni 2013 20:22 wib

Dina Mirayanti Hutauruk - Okezone

Ilustrasi. (Foto: Okezone)

JAKARTA - Pemerintah memberikan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebagai kompensasi atas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Namun, program BLSM yang dibagikan pemerintah kepada 15,5 juta rumah tangga sasaran menjadi salah satu faktor yang membuat BI berencana merevisi target kredit.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Halim Alamsyah mengatakan selain BLSM tersebut, indikator lain yang diperhatikan BI adalah kenaikan BBM dan kesiapan menjelang tahun pemilu 2014.

"Jadi ada beberapa juga faktor-faktor yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi kita, tak bisa pungkiri inflasi dan kenaikan harga itu akan terjadi dengan adanya faktor tadi," kata Halim, saat ditemui di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (27/6/2013).

Dia mengatakan, saat ini BI masih melakukan pengkajian kondisi ekonomi setelah kenaikan BBM sehingga apakah nantinya target pertumbuhan perbankan akan benar-benar direvisi.

Namun, Halim mengharapkan target pertumbuhan kredit perbankan berkisar pada 21-22 persen. "Nanti kita lihat kan kita belum tahu reaksi dari bank bagaimana," tukas dia. (mrt)

Berita Selengkapnya Klik di Sini [h=4]Berita Terkait: BLSM[/h]

• Pembagian BLSM Tahap I Rampung Akhir Juli 2013
  
• Dirut PT Pos Bantah Penyaluran BLSM Tersendat
  
• Banyak Warga Miskin Tak Dapat BLSM
  
• Wah, PNS & TNI Ikut Dapat BLSM
  
• Tak Terima BLSM, Ibu-Ibu Protes Lurah
  
• BLSM di Depok Mulai Dibagikan Besok 26 Juni
  
• BLSM Disambut Ribuan SMS
  
• BLSM Diklaim Lebih Sukses Ketimbang BLT
  
• Hatta: BLSM Jangan untuk Beli Rokok!
  
• More News...
  

 

 

 

Sumber