Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

11% Pasokan Listrik Nasional dari Energi Terbarukan

Recommended Posts

ENERGI

Selasa, 25 Juni 2013 08:43 wib

Akbar Dongoran - Okezone

biYfb1mf7c.jpgIlustrasi: PLTP. (Foto: Kementerian ESDM)

MEDAN - PT PLN (Persero) mengklaim, kontribusi pembangkit energi baru terbarukan pada produksi listrik nasional,  telah mencapai 11 persen. Namun capaian tersebut masih didominasi listrik hasil pembangkit bertenaga air, dan tenaga panas bumi (geotermal). Sementara sumber-sumber energi terbarukan lainnya, belum digarap maksimal dan berkontribusi secara signifikan.

Direktur Utama PLN Nur Pamudji menyebutkan, pada 2012 lalu produksi listrik nasional mencapai 174 terawatt hour (twh). Jumlah produksi itu masih didominasi pembangkit yang berbahan baku fosil, baik bahan bakar minyak maupun batu bara.

Sedangkan kontribusi pembangkit energi baru terbarukan, masih di bawah lima persen. Namun dengan akselerasi pembangunan pembangkit energi terbarukan yang giat dilakukan, di semester I-2013 ini, kontribusinya telah mencapai 11 persen.

"Dari total produksi kita sekarang, kontribusi energi baru terbarukan sudah 11 persen. Lima persen dari pembangkit panas bumi, dan enam persen dari pembangkit tenaga air. Cukup banyak, lumayan. Kalau yang lain, seperti tenaga surya, biomassa, dan tenaga angin, jumlahnya masih di bawah satu persen. Belum signifikan,” terangnya kepada Okezone, Senin (24/6/2013) malam.

Sementara itu, terkait potensi biomassa yang menurut sejumlah negara ASEAN merupakan potensi energi terbarukan yang paling efisien dikembangkan, Nur Pamudji mengaku belum ada pihak swasta yang dapat menjamin kerbelangsungan produksi listrik, dari pembangkit biomassa yang mereka miliki. Kondisi itu berhubungan erat dengan ketersediaan pasokan bahan baku biomassa tersebut.

"Saya setuju kalau biomassa itu dikatakan ramah lingkungan dan potensinya besar. Tapi ya itu kan baru hitung-hitungan di atas kertas. Tapi kalau mau direalisasikan tentunya butuh komitmen dari pemilik pembangkit. Di sejumlah negara, pengembangan biomassa ini selalu terkendala bahan baku biomassanya. Karena kalau instalasinya dibuat, tapi produksinya tidak stabil, ini tentu inefisiensi juga," pungkasnya. (wdi)

Berita Selengkapnya Klik di Sini [h=4]Berita Terkait: Listrik[/h]

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...