Video: IHSG dan Rupiah Masuk Zona Merah hingga Keputusan BI Rate Dinanti

[Lebay Pemilik Lapak 0]

SEKTOR RIIL

Senin, 24 Juni 2013 14:28 wib

Rizkie Fauzian - Okezone

ilustrasi: (foto: Okezone)

JAKARTA - PT Saranasentral Bajatama Tbk (BAJA) berencana untuk memperluas segmen pasar dengan produk baja lapis alumunium seng (saranalume) yang berwarna. Perseroan menargetkan volume penjualan saranalume berwarna hingga akhir tahun 2013 sebesar 12.500 ton atau senilai Rp146 miiliar.

"Produk saranalume berwarna sudah dalam tahap testing, diharaapkan Agustus 2013 bisa diproduksi secara komersial," kata Direktur Utama BAJA, Handaja Susanto di Gedung BEI Jakarta, Senin (24/6/2013).

Lebih lanjut, perseroan juga menargetkan volume penjualan untuk produk baja lapis seng (Galvanis) diperkirakan sebesar 61.500 ton atau senilai Rp597 miliar. Sementara penjualan produk baja lapis alumunium seng (saranalume) tidak berwarna ditargetkan mencapai 55.000 ton atau senilai Rp578 miliar.

Sementara itu, Direktur tidak terafiliasi, Suryani Kamil menjelaskan menargetkan penjualan sebesar Rp1,32 triliun hingga akhir 2013 atau tumbuh 23,3 persen bila dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya.

"Hingga akhir Mei 2013 penjualan perseroan sudah mencapai 33 persen dari target, yaitu Rp441,5 miliar dan total penjualan hingga Mei mencapai 42.191 ton," jelasnya.

Hingga Mei 2013, produksi baja lapis seng (galvanis) Bajatama mencapai 25 ribu ton dengan nilai penjualan Rp257 miliar. Sedangkan baja lapis alumunium seng (saranalume) sudah diproduksi sebanyak 16 ribu ton dengan total penjualan Rp180,5 miliar. (wan) (wdi)

Berita Selengkapnya Klik di Sini [h=4]Berita Terkait: Saranacentral Bajatama[/h]

• BAJA Incar Penjualan Rp1,72 T Tahun Depan
  
• Saham Saranacentral Bajatama Masuk UMA
  
• BAJA Beli Aset Indometal Rp20 Miliar
  
• Laba Saranacentral Bajatama Jeblok 42%
  
• Bangun Pabrik Baru, Bajatama Butuh Rp700 M
  
• Melantai Perdana di Bursa, Saham BAJA Melambung 20%
  
• Saranacentral Bidik Penjualan Bersih Rp1,2 T
  
• Pasar Fluktuasi, Perusahaan Baja "Nekat" Melantai di Bursa
  
• More News...
  

 

 

 

Sumber