PENYEDIA WOODPANEL BERKUALITAS TERLENGKAP DI MALANG

[Lebay Pemilik Lapak 0]

PERBANKAN

Sabtu, 15 Juni 2013 12:34 wib

Fakhri Rezy - Okezone

ilustrasi: (foto: Okezone)

JAKARTA - Kebijakan moneter yang dihasilkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia (DGBI) mengenai BI rate, dinilai baik untuk antisipasi faktor eksternal yakni gejolak global. Akan tetapi kondisi ekonomi domestik tetap saja dibayang-bayangi oleh kenaikan BBM.

"Kondisi ini (meragukan) ke depannya, karena kondisi Amerika membaik dari kemungkinan QE3 yang akan berakhir seluruh market bergelojak seperti di Jepang," ujar Citi Country Officer Indonesia Tigor Siahaan saat ditemui di gedung Arsip Nasional, Jakarta, Sabtu (15/6/2013).

Tigor mengatakan, untuk antisipasi kondisi rupiah lebih stabil memang melihat kenaikan BI rate. Walaupun telah concern mengatur suku bunga akan tetapi ketidakpastian kenaikan BBM masih membuat concern BI sedikit sulit.

"Kita masih menunggu kenaikan BBM karena subsidinya tidak tepat, subsidi tidak tepat itu juga akan stabilkan market juga," tukas Tigor. (wan) (wdi)

Berita Selengkapnya Klik di Sini [h=4]Berita Terkait: BBM[/h]

• Pembeli Kaget Harga Sayuran Sudah Naik karena BBM
  
• Susu Formula Bayi Mulai Merangkak Naik
  
• Pertamina: Penjualan Premium Tidak Overkuota
  
• "Iklan BBM Rp16 M, itu Terlalu Kecil"
  
• Kebijakan BBM RI Sudah Keliru
  
• Dishub Depok Gelar Rapat Antisipasi Kenaikan Harga BBM
  
• Klise, Kenaikan BBM untuk Kurangi Beban Subsidi
  
• Jero Wacik Bosan Ditanya Kapan BBM Naik
  
• Rupiah Anjlok & Kenaikan Harga BBM Jadi Tantangan Pemerintah
  
• More News...
  

 

 

 

Sumber