Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Banyaknya proyek pembangunan yang didanai dari pinjaman luar negeri, dinilai memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap perekonomian Indonesia.Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan, yang harus diwaspadai dari pinjaman luar negeri yaitu oppurtunity lose. Di mana proyek pembangunan tersebut selesainya jauh lebih lama dari yang diperkirakan.

"Ini yang jarang dipertimbangkan BUMN dan birokrat, opportunity lose, nilainya luar biasa besar," kata Dahlan, saat acara Seminar Sinergi Investasi-Investee BUMN dalam Menunjang Perekonomian, di Ritz Carlton Hotel, Pacific Place, Jakarta, Kamis (16/5/2013).

Dahlan mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sering berbicara agar suatu proyek pembangunan tidak perlu didanai dengan pinjaman luar negeri.

Sebagai contoh, Dahlan mengungkapkan bahwa kejadian aliran listrik yang tidak seimbang di daerah Pulau Sumatera. Saat ini Sumatera Selatan mengalami kelebihan listrik, sedangkan Riau mengalami kekurangan listrik.

"Sekarang Sumatera Selatan kelebihan listrik, Riau kekurangan listrik, mengalirnya listrik ke Riau tergantung transmisi yang didanai oleh pinjaman luar negeri yang sampai sekarang belum juga selesai," jelasnya.

Tidak hanya itu, dicoretnya tiga proyek jalan tol dikarenakan selalu ketergantungan meminjam dari luar negeri.

"Saya bilang jangan pinjam dari luar negeri, bapak presiden terlalu sering berbicara jangan didanai luar negri, kita coret tiga jalan tol di Medan," tutupnya.

Kendati demikian, Dahlan berharap dapat menyelesaikan proyek-proyek lebih cepat, termasuk proyek infrastruktur yang mempunyai tantangan tersendiri. (wan) (wdi)

 

 

Sumber