Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Lebay Pemilik Lapak 0]

[h=6]Ilustrasi. (Foto: Reuters)[/h]

JAKARTA - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyatakan akan ada pembatasan pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Pembatasan ini, merupakan di luar rencana kenaikan harga BBM."Iya selain ada kenaikan harga, ada pembatasan. Pembatasan harus dilakukan," kata kepala BPH Migas Andy Sommeng kepada wartawan saat ditemui di JCC, Jakarta, Kamis (16/5/2013).

Namun, Andy menjelaskan, rencana pembatasan pembelian BBM subsidi bukan seperti yang dikatakan Wamen ESDM Susilo Suswoutomo. Rencana tersebut, yakni akan membatasi pembelian BBM subsidi untuk motor 0,7 liter per hari dan untuk mobil pribadi tiga liter per hari.

"Belum ditentukan pembatasannya. 0,7 liter per hari itu penelitian yang sudah dilakukan, sebagai dasar acuan saja," tambah dia.

Andy mengungkapkan, pembatasan pembelian BBM bersubsidi harus dilakukan. Pasalnya, subsidi negara saat ini sudah sangat memberatkan APBN, yakni sebesar Rp300 triliun.

"Tapi kita tidak boleh batasi konsumsi. Kita hanya menekan konsumsi BBM subsidi, tapi konsumsi BBM nonsubsidi tidak dibatasi. Kalau enggak dibatasi, akan jebol kuotanya bisa sampai 48,7 juta kiloliter (kl)," tukas Andy.

Sebelumnya, Menteri ESDM Jero Wacik juga membantah pernyataan Wamen ESDM Susilo Siswoutomo yang berencana membatasi pembelian BBM bersubsidi untuk motor 0,7 liter per hari dan mobil 3 liter per hari. (mrt)

 

 

Sumber