Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Kuartal I-2013, Kredit Perbankan Alami Perlambatan

Recommended Posts

v6lIgbZtza.jpg[h=6]Ilustrasi. (Foto: Okezone)[/h]

JAKARTA- Bank Indonesia (BI) mencatat sepanjang Kuartal I-2013 telah terjadi perlambatan fungsi intermediasi pada industri perbankan. Dimana hal tersebut ditandai oleh melambatnya pertumbuhan kredit yang hanya sebesar 20,22 persen, sedangkan pada periode yang sama 2012 mencapai 24,9 persen."Yang kami catat adanya pelambatan fungsi intermediasi perbankan, pertumbuhan kredit hingga Maret 2013 hanya tumbuh 20,22 persen year-on-year (YoY), padahal tahun lalu 24,9 persen," ujar Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo saat ngobrol bareng media di press room BI di Jakarta, Jumat (10/5/2013).

Perry mengatakan, perlambatan juga terjadi pada kredit modal kerja yang hanya meningkat 23,7 persen atau lebih rendah dari setahun sebelumnya yang mencapai 25 persen. Namun, kredit investasi pada Kuartal I-2012 telah tumbuh 23,2 persen dan kini di kuartal I-2013 menjadi 30,6 persen. "Pada Kredit konsumsi juga melambat, dari 20,5 persen menjadi 18.9 persen," katanya.

Lebih lanjut Perry mengungkapkan, pembiayaan nonbank juga telah mengalami perlambatan dari 35,3 persen menjadi 16,8 persen di Kuartal I-2013. Saat ini perlambatan penyaluran kredit dan pembiayaan nonbank sejalan dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi.

"Namun ini wajar kalau melambat. Target kami (Kuartal I-2013) sebesar 6,17 persen, tetapi realisasinya hanya 6,02 persen," katanya.

Sedangkan pada kredit bermasalah (NPL), BI mencatat pada Kuartal I-2013 risiko kredit masih terkendali di angka 2,29 persen, meski di tahun sebelumnya hanya 1,97 persen.

"Kalau secara keseluruhan memang penyaluran ini masih wajar. Justru yang sebelumnya terlalu cepat dan sekarang ini malah melambat, menurut saya ini menjadi normal dan wajar," imbuhnya.

Menurut dia, jika dilihat secara per sektor, pertumbuhan kredit pada pertambangan di Kuartal I-2013 melambat menjadi 19 persen, padahal di tahun sebelumnya BI mencatat sebesar 34,4 persen.

"Perlambatan juga terjadi di sektor pertanian kalau tahun lalu 30,7 persen, sekarang ini 26,6 persen. Sektor konstruksi dari 22 persen menjadi 17,6 persen di tahun ini, dan sektor jasa sosial dari 21,6 persen menjadi 9,6 persen dan sektor kelistrikan menurun melambat dari 77,3 persen menjadi 4,6 persen," tutup Perry. (mrt)

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...