DJBC Pesan 25 Juta Pita Cukai ke Peruri, Optimis Ekonomi Membaik 2026

[Lebay Pemilik Lapak 0]

[h=6]Presiden SBY. (Foto: Setneg)[/h]

JAKARTA – Tarik ulur kebijakan BBM membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dicap plin plan alias ragu-ragu. Tapi, di depan kabinet Indonesia bersatu II dan pemimpin daerah, SBY membantah hal itu.“Saya disebut ragu-ragu, tidak! Saya konsisten,” tegas SBY, dalam sambutannya di acara Musrenbangnas 2013, di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (30/4/2013).

“Bagi pemerintah, kenaikan harga BBM adalah jalan terakhir jika tidak ada opsi lain. Karena akan ada dampaknya secara ekonomis bagi kalangan tertentu, juga dampak sosialnya,” tambah dia.

Ada beberapa alasan mengapa SBY disebut ragu terkait subsidi BBM. Yakni, awalnya rencana pengendalian subsidi BBM digembar-gemborkan akan dilakukan melalui pemberlakuan dua harga untuk BBM, yakni Rp4.500 dan Rp6.500.

Tapi, terakhir, SBY membatalkan opsi tersebut dan memilih untuk menaikkan harga BBM secara merata. Tapi dengan harga jual BBM jenis tertentu, tidak akan naik lebih dari Rp6.500.

(wdi)

 

 

Sumber