Jadwal KRL Cikarang dan Rangkasbitung Berubah Mulai Sabtu Besok

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Ist)

 

 

 

JAKARTA - Indonesia menjadi medan perang persaingan antara dua pembuat pesawat terbesar di dunia. Hal ini terjadi, setelah Lion Air secara mengejutkan memeasan 234 pesawat Airbus.Padahal, Lion Air sebelumnya hanya memesan pesawat dari perusahaan pesawat asal Amerika Serikat (AS), Boeing. Sementara, perusahaan asal Eropa ini, Airbus, telah tertinggal persaingan yang terjadi di kawasan Asia Tenggara dengan AS.

 

"Ini adalah kesepakatan besar bagi Airbus. Karena, secara umum, Indonesia telah menjadi benteng untuk Boeing," kata seorang analis kedirgantaraan untuk Frost & Sullivan di Kuala Lumpur, Ravi Madavaram, seperti dikutip dari AFP, Minggu (24/3/2013).

 

Dia melanjutkan, masuknya Airbus ke Indonesia, akan membuat persaingan untuk penerbangan Low Cost Carrier (LCC). "Operator akan menginginkan Airbus A320 untuk penerbangan LCC, dan akan menjadi menantang bagi Boeing untuk mengejar ketinggalan," katanya

 

Kesepakatan pembelian Airbus seri A320 dengan Lion Air, diumumkan di Paris, dan menjadi saat paling berharga dalam sejarah Airbus. Padahal, sebelumnya Lion Air telah menggelontorkan dan USD22,4 miliar untuk pembelian 230 jet Boeing.

 

Kedua pembuat pesawat ini memiliki duopoli atas pasar yang pesawat dan persaingan di antara mereka yang sengit. Boeing, tahun lalu menyusul Airbus sebagai pembuat pesawat terbesar di dunia, karena pesawat yang dipesan melampaui Airbus pertama kalinya dalam 10 tahun. (mrt)

 

 

 

Sumber