Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Lebay Pemilik Lapak 0]

TANGERANG - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku, sampai saat ini investasi pada produk non-bank di Indonesia masih sangat rendah. Menurutnya, investor pada produk tersebut kurang dari satu persen dari total jumlah penduduk yang mencapai 240 juta jiwa.Direktur Pengawasan Pengelolaan Investasi OJK Fakhri Hilmi mengungkapkan, investor pada produk investasi non-bank baru ada sekira 161.650.

 

"Jumlah ini masih bisa bertambah 200 ribu investor. Itu tergantung verifikasi kita," ujarnya, saat acara Journalist Class, di Hotel Sheraton Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Rabu (20/3/2013).

 

Sedangkan dari total jumlah investor tersebut, menurut dia, Indonesia masih akan menghadapi permasalahan tentang sebaran investor yang tidak merata. Investor terbanyak masih terfokus dari kota-kota besar seperti Jakarta.

 

"Jumlah sebarannya tidak merata. 40 persen itu di Jakarta lainnya di Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, dan Medan itu sudah 90 persen sendiri dan sisanya baru tersebar," tukas Fakhri.

 

Fakhri menilai, Indonesia tertinggal jauh jika dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Thailand yang memiliki jumlah investor mencapai 2,5 juta orang, Malaysia 15 juta orang, dan India 46 juta orang.

 

"Ini adalah tantangan, kita berusaha membuat sosialisasi agar makin banyak yang berinvestasi," tutupnya. (gnm)

 

 

 

Sumber