Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Pengusaha Bawang Goreng Kurangi Produksi

Recommended Posts

ZJL5JR8A3q.jpgIlustrasi. (Foto: Okezone)

 

 

 

SIDOARJO - Melambungnya harga bawang merah akhir-akhir ini mengakibatkan kelangkaan di pasaran. Usaha rumahan bawang goreng pun langsung terkena dampaknya. Di samping kesulitan mencari bawang merah, para pengusaha harus menurunkan jumlah produksi dan mengurangi takaran agar bisa mengembalikan modal.

Lokasi produksi rumahan bawang goreng milik Ahmad di dusun Banar desa Pilang kecamatan Wonoayu Sidoarjo tidak seramai saat harga bawang belum melonjak.Sejak harga bawang merah naik mencapai Rp50 ribu per kilogram (kg), produksi bawang goreng pun dikurangi. Ahmad mengaku bisa mengolah bawang merah sebanyak lima kuintal per hari untuk dijadikan bawang goreng ketika harga bawang masih dikisaran Rp12 ribu per kg.

 

“Lima kuintal per hari dijadikan bawang goreng, semenjak harga bawang merah naik jadi Rp50 ribu, saya hanya menproduksi sekira 1,5 kuintal sehari,” ujar Ahmad, Minggu (17/3/2013).

 

Menurutnya, sebagai prodesen bawang goreng, untuk menyiasati biaya produksi harus mengurangi jumlah takaran dan menaikkan harga jual bawang goreng. Sedangkan untuk bahan baku bawang merah bisa menggunakan bawang merah bibit.

 

Sebelum harga bawang merah naik, dia melanjutkan, harga bawang goreng yang ditawarkan Ahmad beragam. Mulai harga Rp300 per bungkus hingga Rp9.000 per bungkus. Namun semenjak harga bawang merah naik, Ahmad terpaksa menaikkan harga bawang gorengnya mulai Rp500 per bungkus hingga Rp10 ribu per bungkus.

 

“Saya tetap berharap untuk harga bawang secepatnya bisa turun,” tukasnya. (wan) (Sony Hermawan/Sindo TV/ade)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...