Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Bisnis e-book. (Foto: Johan Sompotan/Okezone)

 

 

 

JAKARTA - Perkembangan zaman yang semakin maju membuat orang berlomba-lomba semakin kreatif dan berinovasi. Saking ketatnya persaingan membuat perusahaan penerbit buku menjajakan dagangannya melalui bisnis electronic book (e-book).Adalah Handi Tjandra yang mencetus ide tersebut. Usai sukses menjalankan bisnisnya sebagai penerbit buku, kini Handi, melalui Penerbit Salemba mencoba gebrakan baru dengan menjual buku-bukunya melalui "jalur" e-book.

 

CEO PT Salemba Emban Patria ini menuturkan, membangun bisnis e-book ini lebih mudah ketimbang menerbitkan secara cetak. Bahkan, tak tanggung-tanggung, untuk membangun bisnis e-book ini, dia harus merogoh kocek hingga miliaran rupiah.

 

"Bicara investasi awal cukup besar, karena ini dikerjakan melalui teknologi yang harus dikerjakan oleh Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk modal awal, bisa mencapai Rp1 miliar-Rp4 miliar," ucap Handi, saat berbincang dengan Okezone, di Kawasan Panglima Polim, Jakarta.

 

Handi menceritakan, membangun sistem penjualan melalui e-book ini tidak perlu mengeluarkan biaya cetak. "Tapi kalau buku cetak harus mengeluarkan dana besar, belum dihitung biaya kertas untuk perlembarnya," tambahnya lagi.

 

Dengan menggunakan sistem penjualan melalui e-book, diakuinya biaya yang dikeluarkannya pun jauh lebih murah hingga 25 persen. Berbeda dengan buku cetak yang harus mengeluarkan biaya besar dalam sekali produksi.

 

"Buku cetak itu dihitung untuk ukuran per lembar, karena untuk per lembarnya bisa dikenakan sekian puluh perak kemudian dikalikan dengan jumlah kertas yang dibutuhkan, belum lagi biaya cetaknya. Sementara kalau e-book, hanya dikenakan biaya teknologi saja," bebernya.

 

Dia menambahkan, dengan meluncurkan sistem penjualan melalui e-book, secara perlahan akan merontokkan para pembajak buku yang semakin liar di tengah era globalisasi.

 

"Dengan adanya e-book, semakin memperlihatkan era teknologi yang semakin merajai, sehingga perlahan juga bisa sebagai langkah mengatasi pembajakan yang kian menjadi momok di Indonesia," tutupnya. (ade)

 

 

 

Sumber