Kala PNM Dampingi Ibu-ibu Mekaar Berperan Sebagai Penguat Keluarga

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Okezone)

 

 

 

JAKARTA - Adanya dugaan penggelapan investasi emas logam mulia di PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) oleh tiga orang pegawai dinilai sebagai tindakan moral hazard.“Dan ini harus secepatnya diselesaikan oleh bank bersangkutan," ujar pengamat perbankan, Ahmad Iskandar saat dihubungi oleh Okezone, Jakarta, Selasa (12/3/2013).

 

Ahmad menjelaskan, semua titipan nasabah baik berupa uang tabungan, deposito maupun emas ini merupakan wujud kepercayaan nasabah kepada bank bersangkutan. "Jadi kalau terjadi tindak kenakalan oknum pegawai (moral hazard) ini mencederai janji bank kepada nasabah," tukas Ahmad.

 

Dia menilai, secara lebih umum ini bisa mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap perbankan pada umumnya. "Manajemen BRI harus menerapkan law enforcement dalam kasus penggelaapan emas tersebut," imbuhnya.

 

Ahmad menyimpulkan, penyelesaian soal penggelapan emas tersebut jangan berlama-lama, karna bisa berdampak menurunnya kepercayaan nasabah terhadap BRI. "Harus diakui hingga saat ini BRI kan salah satu bank terbaik di Indonesia," pukasnya.

 

Sebelumnya, Sekretaris Bank BRI, Muhamad Ali sudah mengimbau kepada semua pihak harus menghormati proses hukum yang dilakukan oleh Kepolisian, agar penyidikan kasus ini berlangsung objektif dan menemukan titik terang perkara yang semestinya.?

 

"Kita hormati proses hukum di Kepolisian. Kita bantu dan dorong Kepolisian mencari bukti-bukti, agar terang benderang siapa sebenarnya yang melakukan kesalahan," tambahnya.?

 

Salain itu, Ali juga memaparkan bahwa BRI juga, telah melaporkan perkara ini ke Mabes Polri dengan tanda bukti lapor Nomor TBL/499/XII/2012/BAareskrim pada 5 Desember 2012 perkara penipuan dan penggelapan. Saat ini, perkembangan penangannya diteruskan ke Reskrimum Polda Metro Jaya. (wdi)

 

 

 

Sumber