Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

BANK INDONESIA: Inflasi Di Kaltim Masih Tergolong Tinggi

Recommended Posts

SAMARINDA -- Bank Indonesia menyatakan Kalimantan Timur masih dihadapkan pada tantangan ekonomi  makro, utamanya pengendalian inflasi yang dinilai tergolong tinggi.

 

Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengatakan walau dalam skala nasional inflasi 2012 adalah 4,3% (year on year),  tetapi inflasi di Kaltim masih 5,6% dengan pertumbuhan ekonomi 3,98%.

 

Darmin mengungkapkan meski terjadi penurunan pada kelompok inflasi inti, tetapi inflasi daerah ini masih tergolong tinggi yang disebabkan peningkatan harga makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau, baik di Samarinda, Balikpapan dan Tarakan. 

 

Selain itu, peningkatan harga perumahan yang disebabkan peningkatan harga sewa rumah juga menjadi pemicu inflasi tinggi di daerah ini.

 

“Meski masih berada di atas nasional, saya juga mencatat bahwa laju inflasi di Kaltim semakin menujukkan tren menurun dalam 3 tahun terakhir. Ini tentunya tidak terlepas dari upaya dan peran aktif seluruh pihak dalam wadah koordinasi TPID [Tim Pengendalian Inflasi Daerah],” ujar Darmin pada peresmian Gedung Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Kamis (28/2).

 

Pada saat ini di wilayah ini terbentuk empat TPID yang telah mencakup seluruh kota yang menjadi basis perhitungan inflasi nasional, yakni TPID Provinsi Kaltim, Kota Samarinda, Kota Balikpapan dan Kota Tarakan.

 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim Ameriza M. Moesa menegaskan tantangan pengendalian inflasi di daerah ini ke depan akan semakin kompleks seiring pesatnya peningkatan kegiatan ekonomi.

 

“Selain dipengaruhi oleh sisi penawaran, pesatnya pertumbuhan ekonomi di wilayah ini diperkirakan akan memicu meningkatnya permintaan kebutuhan pokok masyarakat. Perlu upaya peningkatan suplai kebutuhan yang memadai agar kestabilan harga barang dan jasa dapat terjaga,” kata Ameriza.

 

Dalam 3 tahun terakhir (2010-2012), Ameriza mengungkapkan tren perkembangan tingkat inflasi di Kaltim menunjukkan penurunan, dari 7,28% (2010) menjadi 6,34% (2011) dan 5,60% (2012).

 

Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak berharap Bank Indonesia Perwakilan Kaltim ikut menjaga inflasi yang rendah dan stabil yang diusahakan dengan penguatan TPID. Tingkat inflasi di Kaltim, tegas Awang, selama 4 tahun terakhir ini dinilai masih cukup terkendali dan berada pada angka satu digit.

 

Awang menambahkan pihaknya juga berharap Bank Indonesia untuk meningkatkan kajian ekonomi regional yang bisa direkomendasikan kepada pemerintah daerah provinsi, maupun kabupaten/kota se-Kaltim.

 

Selain itu, bank sentral juga diharapkan memperluas dan meningkatkan pemberian akses layanan perbankan bagi seluruh lapisan masyarakat, sehingga mereka dapat menikmati pertumbuhan ekonomi. (bas)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...