Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

MONITORING STOK ELPIJI : Pertamian Bentuk Tim Antisipasi Penimbunan

Recommended Posts

SEMARANG - PT Pertamina Pemasaran Wilayah Jateng-DIY akan membentuk tim khusus yang bertugas memonitor secara harian ketersediaan elpiji di tingkat agen, sebagai langkah antisipasi terkait rencana kenaikan harga jual elpiji nonsubsidi kemasan 12 kg.

 

Assistant Manager External Relation PTPertamina Pemasaran Wilayah Jateng-DIY, Heppy Wulansari mengatakan hingga saat ini pihaknya belum menerima petunjuk maupun kepastian rencana kenaikan harga elpiji 12 kg, namun begitu pihaknya tetap akan meningkatkan pengawasan distribusi elpiji di lapangan.

 

“Untuk mencegah terjadinya penimbunan, kami akan membentuk tim khusus yang bertugas memonitor secara harian ketersediaan elpiji di tingkat agen, dan apabila diketemukan pelanggaran distribusi, akan ada sansksi yang diberikan,” ujarnya, Selasa (26/2/2013).

 

Menurutnya, sanksi yang bisa diberikan tersebut bervariasi, dapat berbentuk skorsing, penghentian suplay elpiji selama sebulan sampai dua bulan, tergantung tingkat kesalahan.

 

“Pengawasan tidak hanya dilakukan pada agen elpiji 12 kg saja, namun agen penyalur elpiji 3 kg juga dipantau, yang dikhususkan untuk mengetahui ada tidaknya peralihan konsumen dari pengguna elpiji 12 kg ke elpiji 3 kg,” tuturnya.

 

Pihaknya juga sudah menginstruksikan agen-agen elpiji 3 kg untuk tidak memanfaatkan momentum kenaikan elpiji 12 kg dengan mengalihkan penjualannya ke konsumen industri kecil, terlebih melakukan penimbunan, karena elpiji 3 kg memang hanya diperuntukkan bagi masyarakat bawah.

 

“Bagi agen yang melanggar sanksinya sama, skorsing jika ada pelanggaran, dan sekaligus kami hanya bisa menghimbau pada masyarakat yang biasanya menggunakan 12 kg agar tidak beralih ke 3 kg, karena peruntukkannya elpiji 3 kg bagi masyarakat tidak mampu,” ujarnya.

 

Menurutnya untuk pengawasan pada level pangkalan maupun pengecer, Pertamina akan berkoordinasi dengan Hiswana Migas dan pemerintah daerah, sebab distribusi elpiji dari Pertamina hanya sampai pada tingkat agen, sementara level bawahnya, pangkalan dan agen, dibawah pembinaan Pemkab/Pemkot.

 

“Di wilayah Jateng DIY ada sebanyak 407 agen, sementara jumlah pangkalan dan pengecer, yang lebih tahu masing-masing pemerintah daerah,” tuturnya.

 

Heppy mengatakan hingga saat ini belum ada gejolak masyarakat terkait rencana kenaikan harga elpiji 12 kg. Pasokan dan ketersediaan elpiji, 12 kg dan 3 kg, masih mencukupi, yakni sekitar 2.200 matrik ton (MT) per hari untuk kebutuhan elpiji 3 kg di Jateng-DIY.

 

Diketahui, Pertamina berencana menaikkan harga elpiji kemasan 12 kg sebesar  Rp25.400 per tabung, atau dari semula sekitar Rp70.200 menjadi Rp95.600 per tabung, dikarenakan untuk mengurangi kerugian produksi elpiji 12 kg, yang dialami Pertamina selama ini. (k39/dot)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...