Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

TPK KOJA Investasi US$ 15 juta Untuk Alat Bongkar Muat

Recommended Posts

JAKARTA: Terminal peti kemas Koja di Pelabuhan Tanjung Priok mengalokasikan dana investasi US$ 15 juta untuk membeli peralatan bongkar muat dan fasilitas pendukungnya pada 2013.

 

Indra Hidayat Sani, General Manager TPK Koja mengatakan kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mendongkrak produktivitas pelayanan kapal dan bongkar muat peti kemas ekspor impor melalui terminal peti kemas itu.

 

Menurutnya investasi itu belum termasuk  penambahan lapangan penumpukan seluas 2,5 Ha yang mencapai Rp.123 milliar serta pembangunan gedung kantor baru TPK Koja mencapai Rp.22 milliar.

 

“Seluruh investasi peralatan bongkar muat dan penambahan lapangan penumpukan di siapkan dari dana internal TPK Koja, sedangkan dana untuk pembangunan kantor baru di siapkan oleh Hutchison Port Indonesia,” ujarnya kepada Bisnis, disela-sela HUT  Ke-15 TPK Koja, Selasa (26/2/2013).

 

Dia mengatakan, dana  investasi  US$ 15 juta yang disiapkan TPK Koja tersebut di peruntukkan mendatangkan satu unit container crane (CC) senilai US$ 9,5 juta, dan tiga unit rubber tyred gantry crane (RTGc) senilai US$ 4,5 juta, serta penambahan 8 unit head truck mencapai US$ 900.000.

 

“Peralatan bongkar muat jenis crane dan RTGc itu kami pesan dari Cina dan dijadwalkan datang ke TPK Koja pada Agustus tahun ini,” tuturnya.

 

Melalui program investasi  tersebut, kata dia, produktivitas bongkar muat di terminal bisa di tingkatkan lebih dari 28 bok/jam, sehingga pada 2014 kapasitas terpasang TPK Koja bisa di naikkan menjadi 1 juta TEUs dengan cara  menekan dwelling time agar rata-rata bisa mencapai 4 hari.

 

Indra mengatakan, pada tahun ini TPK Koja di targetkan mampu menangani bongkar muat peti kemas ekspor impor sebanyak 831.000 twenty foot equivalent units (TEUs) atau naik tipis dibanding realisasi 2012 sebanyak 820.730 TEUs.

 

TPK Koja, kata dia, sengaja mentargetkan kenaikkan tipis pada produktivitas bongkar muat tersebut mengingat peralatan dan investasi penambahan lapangan penumpukan baru di realisasikan pada Agustus tahun ini.  “Nah, untuk tahun berikutnya (2014) kita harapkan bisa mencapai 1 juta TEUs, karena peralatan dan lapangan penumpukan sudah beroperasi optimal,” paparnya.

 

Sampai dengan saat ini, TPK Koja sudah mengoperasikan  enam unit container crane (CC), 24 unit RTGc dan 40 unit head truck, serta lapangan penumpukan yang eksisting seluas 22 Ha. Dengan program investasi tersebut, nantinya TPK Koja akan memiliki tujuh CC, 27 RTGc dan 24,5 Ha areal lapangan penumpukan.

 

“Perluasan lapangan penumpukan itu kami lakukan ke arah timur dengan target bisa menyediakan 500 slot penumpukan lagi untuk peti kemas,” ujarnya.

 

Indra menambahkan pada bulam Mei tahun ini, terdapat penambahan service satu kapal lagi dari perusahaan pelayaran OOCL  dengan volume bongkar muat 1.500 bok peti kemas untuk rute  Australia.

 

Adapun tiga perusahaan pelayaran global yang berkontribusi dengan produktivitas bongkar muat di TPK Koja hingga saat ini, kata dia, al: Mediterranean Shipping Company (MSC) , Orient Overseas Container Line (OOCL), dan NYK Lines.“Sekarang kami sudah memiliki 8 shipping lines yang menjadi mitra utama secara terjadwal menggunakan fasilitas TPK Koja,” paparnya.

 

Marketing Manager TPK Koja, Nuryono Arief mengatakan, fasilitas terminal masih dapat di tingkatkan untuk menggaet lebih banyak lagi shipping lines global dengan mengoptimalkan pemanfaatan blok lapangan untuk ekspor maupun impor.

 

“Juga dengan dilakukan pergeseran dan perbaikan  gate masuk terminal serta peninggian posisi alat bongkar muat agar bisa menumpuk peti kemas lebih dari lima susun,” ujar dia.(K1/dot)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...