Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

virus

Anatomi dan Fisiologi Mata

Recommended Posts

attachment.php?attachmentid=10634&d=1361871265

 

Kelopak mata atau palpebra mempunyai fungsi melindungi bola mata serta mengeluarkan sekresi kelenjarnya yang membentuk film air mata di depan kornea.Palpebra merupakan alat penutup mata yang berguna untuk melindungi bola mata terhadap trauma,trauma sinar dan pengeringan bola mata.

Kelopak mempunyai lapis kulit yang tipis pada bagian depan,sedang di bagian belakang ditutupi oleh selaput lendir tarsus yang disebut dengan konjungtiva tarsal.

Gangguan penutup kelopak akan mengakibatkan keringnya permukaan mata sehingga terjadi "keratitis et lagoftalmos"

Pada kelopak terdapat bagian-bagian:

  • Kelenjar: kelenjar sebasea,kelenjar Moll/kelenjar keringat,kelenjar Zeis pada pangkal rambut,dan kelenjar Meibom pada tarsus.
  • Otot: M.Orbikularis Okuli yang berjalan melingkar di dalam kelopak atas dan bawah,dan terletak di bawah kulit kelopak.Pada tepi dekat margo palpebra terdapat otot orbikularis okuli yang disebut sebagai M.Rioland. M.Orbikularis Okuli berfungsi menutup bola mata yang dipersarafi N.Fasial. M.Levator Palpebra yang berorigo pada anulus foramen orbita dan berinsersi pada tarsus atas dengan sebagian menembus M.Orbikularis Okuli menuju kelopak bagian tengah.Bagian kulit tempat insersi M.Levator palpebra terlihat sebagai sulkus palpebra.Otot ini dipersarafi oleh nervus III yang berfungsi untuk mengangkat kelopak mata (membuka mata).
  • Di dalam kelopak terdapat tarsus yang merupakan jaringan ikat dengan kelenjar Meibom yang bermuara pada margo palpebra.
  • Septum orbita yang merupakan jaringan fibrosis berasal dari rima orbita merupakan pembatas isi orbita dengan kelopak depan.Tarsus ditahan oleh septum orbita yang melekat pada rima orbita pada seluruh lingkaran pembukaan rongga orbita.Tarsus terdiri atas jaringan ikat yang merupakan jaringan penyokong kelopak dengan kelenjar Meibom (40 buah di kelopak atas dan 20 buah di kelopak bawah)
  • Pembukuh darah: arteri palpebra
  • Persarafan sensorik kelopak mata atas didapatkan dari ramus frontal n.V,sedangkan kelopak bawah oleh cabang ke II saraf V.

 

Konjungtiva tarsal yang terletak di belakang kelopak hanya dapat dilihat dengan melakukan eversi kelopak.Konjungtiva tarsal melalui forniks menutup blbus okuli.Konjungtiva merupakan membran mukosa yang mempunyai sel goblet yang menghasilkan musin.

 

Anatomi Sistem Lakrimal

Sistem sekresi air mata / Lakrimal terletak di daerah temporal bola mata.Sistem ekskresi dimulai dari pungtum lakrimal,kanalikuli lakrimal,sakus lakrimal,duktus nasolakrimal,meatus inferior.

Sistem lakrimal terdiri dari 2 bagian:

  • Sistem produksi/glandula lakrimal. Glandula lakrimal terletak di temporo antero superior rongga orbita.
  • Sistem ekskresi yang terdiri dari pungtum lakrimal,kanalikuli lakrimal,sakus lakrimal,duktus nasolakrimal.Sakus lakrimal trletak di bagian depan rongga orbita.Air mata dari duktus lakrimal akan mengalir ke dalam rongga hidung di dalam meatus inferior.

 

Film air mata sangat berguna untuk kesehatan mata.Air mata akan masuk kedalam sakus lakrimal melalui poungtum lakrimal.Bila pungtumlakrimal tidak menyinggung bola mata,maka air mata akan keluar melalui margo palpebra yang disebut epifora.Epifora juga akan terjadi akibat pengeluaran air mata yang berlebihan dari kelenjar lakrimal.

Untuk melihat adanya sumbatan pada duktus nasolakrimal,maka sebaiknya dilakukan penekanan pada sakus lakrimal.Bila terdapat penyumbatan yang disertai dengan dakriosistitis,maka cairan berlendir kental akan keluar melalui pungtum lakrimal.

Anatomi Konjungtiva

Kongjungtiva merupakan membran yang menutupi sklera dan kelopak bagian belakang.Bermacam-macam otot mata dapat diserap melalui konjungtiva ini.Kongjungtiva mengandung kelenjar musin yang dihasilkan oleh sel goblet.Musin bersifat membasahi kornea.

Kongjungtiva terdiri atas 3 bagian:

  1. Kongjungtiva tarsal yang menutupi tarsus.Kongjungtiva tarsal sukar digerakkan dari tarsus.
  2. Kongjungtiva bulbi menutupi sklera dan mudah digerakkan dari sklera di bawahnya.
  3. Kongjungtiva fornises/forniks konjungtiva merupakan tempat peralihan konjungtiva tarsal dengan konjungtiva bulbi.

Kongjungtiva bulbi dan forniks berhubugan dengans angat longgar dengan jaringan di bawahnya sehingga bola mudah mudah digerakkan.

Anatomi Bola Mata

Bola mata berbentuk bulat dengan panjang maksimal 24 mm.Bola mata di bagian depan (kornea) mempunyai kelengkungan yang lebih tajam sehingga terdapat bentuk dengan 2 kelengkungan yang ebrbeda.

Bola mata dibungkus oleh 3 lapis jaringan,yaitu:

  1. Sklera merupakan jaringan ikat yang kenyal dan memberikan bentuk pada mata merupakan bagian terluar yang melindungi mata.Bagian terdepan sklera disebut kornea yang bersifat transparan yang memudahkan sinar masuk ke dalam bola mata.Kelengkungan kornea lebih besar dibanding sklera.
  2. Jaringan uvea merupakan jaringan vaskular.Jaringan sklera dan uvea dibatasi oleh ruang yang potensial mudah dimasuki oleh darah bila terjadi perdarahan pada ruda paksa yang disebut perdarahan suprakoroid.Jaringan uvea terdiri atas: iris,badan siliar dan koroid.Pada iris didapatkan pupil yang oelh 3 susunan otot dapat mengatur jumlah sinar yang masuk ke dalam mata..Otot dilatator dipersarafi oleh saraf simpatis,sedangkan sfingter iris dan otot siliar dipersafai oleh saraf parasimpatis.Otot siliar yang terletak di badan siliar berfungsi mengatur bentuk lensa untuk kebutuhan akomodasi.Badan siliar yang terletak di belakang iris menghasilkan cairan bilik mata (akuos humor),yang dikeluarkan melalui trabekulum yang terletak pada pangkal iris di batas kornea dan sklera.
  3. Lapis ketiga bola mata adalah retina yang terletak paling dalam dan mempunyai susunan lapis sebanyak 10 lapis yang merupakanlapisan membran neurosensoris yang akan mengubah sinar menjadi rangsangan pada saraf optik dan diteruskan ke otak.Terdapat rongga yang potensial antara retina dan koroid sehingga retina dapat terlepas dari koroid yang disebut dengan : ablasio retina.Badan kaca mengisi rongga di dalam bola mata dan bersifat gelatin dan hanya menempel papil saraf optik,makula,dan pars plana.Bila terdapat jaringan ikat di dalam badan kaca disertai dengan tarikan pada retina,maka akan robek dan terjadi ablasi retina.

Lensa terletak di belakang pupil yang dipegang di daerah ekuatornya pada badan siliar melaui Zonula Zinn.Lensa mata mempunyai peranan pada akomodasi atau melihat dekat,sehingga sinar dapat difokuskan melalui makula lutea.

Terdapat 6 otot penggerak bola mata,dan terdapat kelenjar lakrimal yang terletak di daerah temporal atas di dalam rongga orbita.

 

Kornea

Kornea adalah selaput bening mata,bagian selaput mata yang tembus cahaya,merupakan lapisan jaringan yang emnutup bola mata sebelah depan dan terdiri atas lapisan:

1.Epitel

-Tebalnya 50 mikrometer ,terdiri atas 5 lapis sel epitel tidak bertanduk yang slaing tumpang tindih;1 lapis sel basal,sel poligonal,sel gepeng.

Pada sel basal sering terlihat mitosis sel,dan sel muda ini terdorong ke depan menjadi lapis sel sayap dan semakin maju ke depan menjadi sel gepeng.Sel basal berikatan erat dengan sel basal disampingnya. dan sel poligonal di depannya melalui desmosom dan makula okluden;ikatan ini menghambat pengaliran air,elektrolit,dan glukosa yang merupakan barrier.

-Sel basal menghasilkan membran basal yang emlekat erat kepadanya.Bila terjadi gangguan akan mengakibatkan erosi rekuren.

-Epitel dari permukaan ektoderm.

2.Membran Bowman

-Terletak di bawah membran basal epitel kornea yang emrupakan kolagen yang tersusun tidak teratur seperti stroma dan berasal dari bagian depan stroma.

Lapisan ini tidak mempunyai daya regenerasi.

3.Stroma

-Terdiri atas sel lamel yang merupakan susunan kolagen yang sejajar 1 dengan yang lainnya,pada permukaan terlihat anyaman yang etratur sedang di bagian perifer serat ini bercabang.Terbentuknya kembali serat kolagen memakan waktu hingga 15 bulan.Keraosit merupakan sel stroma kornea yang merupakan fibroblas terletak diantara serat kolagen stroma.Diduga keratosit membentuk bahan dasar dan serat kolagen dalam perkembangan embrio atau sesudah trauma.

4.Membran Descement

-Merupakan membran aseluler dan merupakan batas belakang stroma kornea dihasilkan oleh sel endotel dan emrupakan membran basalnya.

-Bersifat sangat elastik dan berkembang terus seumur hidup.Mempunyai tebal 40 mikro meter.

5.Endotel.

Endotel melekat erat pada membran descement melalui hemi-desmosom dan zonula okluden.

 

Kornea dipersarafi oleh banyak saraf sensorik terutama yang berasal dari saraf siliar longus,saraf nasosiliar,saraf V saraf siliar longus berjalan suprakoroid,masuk ke dalam stroma kornea,menembus membran Bowman melepaskan selubung Schwan.Bulbus Krause untuk sensasi dingin ditemukan di daerah limbus.Daya regenerasi saraf sesuah dipotong di daerah limbus terjadi dalam waktu 3 bulan.

Trauma atau penyakit yang merusak endotel akan mengakibatkan sistem pompa endotel terganggu sehingga dekompensasi endotel dan terjadi edema kornea.Endotel tidak mempunyai daya regenerasi.

Kornea merupakan bagian mata yang tembus cahaya dan menutup bola mata sebelah depan.Pembiasan sinar terkuat dilakukan oleh kornea,dimana 40 dioptri dan 50 dioptri pembiasan sinar masuk kornea dilakukan oleh kornea.

Share this post


Link to post
Share on other sites

anatomy-of-the-eye.jpg

 

Uvea

Lapis vaskuler di dalam bola mata yang terdiri atas: iris,badan siliar,koroid.

Pendarahan uvea dibedakan atas bagian anterior yang diperdarahi oleh 2 buah arteri siliar posterior longus yang masuk menembus sklera di temporal dan nasal dekat tempat masuk saraf optik dan 7 buah arteri siliar anterior,yang terdapat 2 pada setiap otot superior,medial inferior,1 pada otot rektus lateral.Anteri siliar anterior dan posterior ini bergabung menjadi 1 membentuk arteri sirkularis mayor pada badan siliar.

Uvea posterior mendapat perdarahan dari 15-20 buah arteri siliar posterior brevis yang menembus sklera di sekitar tempat masuk saraf optik.

Persarafan uvea didapatkan dari ganglion siliar yang terletak antara bola mata dengan otot rektus lateral, 1 cm di depan foramen optik,yang menerima 3 akar saraf di bagian posterior yaitu:

  1. Saraf sensorismyang berasal dari saraf nasosiliar yang mengandung serabut sensoris untuk kornea,iris,badan siliar.
  2. Saraf simpatis yang membuat pupil berdilatasi yang berasal dari saraf simpatis yang melingkari arteri karotis; mempersarafi pembuluh darah uvea dan untuk dilatasi pupil.
  3. Akar saraf motor yang akan memberikan saraf parasmpatis untuk mengecilkan pupil.

 

Pada ganglion siliar hanya saraf parasimpatis yang melakukan sinaps.ris terdiri atas bagian pupil dan bagian tepi siliar,dan badan siliar terletak antara iris dan koroid.Batas antara korneosklera dengan badan siliar belakang adalah 8 mm temporal dan 7 mm nasal.Di dalam badan siliar terdapat 3 otot akomodasi: longitudinal,radiar,sirkular.

Iris mempunyai kemampuan mengatur secara ototmatis masuknya sinar ke dalam bola mata,Reaksi pupil ini juga merupakan indikator untuk fungsi simpatis (midriasis) dan parasimpatis (miosis) pupil. Badan siliar merupakan susunan otot melingkar dan mempunyai sistem ekskresi di belakang limbus. Radang badan siliar akan mengakibatkan melebarnya pembuluh darah di daerah limbus yang akan mengakibatkan mata merah yang merupakan gambaran karakteristik perdarahan intraokular.

Otot longitudinal badan siliar yang berinsersi di daerah baji sklera bila berkonta=raksi akan membuka anyaman trabekula dan mempercepat pengaliran cairan mata melalui sudut bilik mata.

Otot melingkar badan siliar bila berkontraksi pada akomodasi akan mengakibatkan mengendornya zonula Zinn sehingga terjadi pencembungan lensa.

Kedua otot ini dipersarafi oleh saraf parasimpatik dan bereaksi baik terhadap obat parasimpatomimetik.

Pupil

Pupil anak-anak berukuran kecil akibat belum berkembangnya saraf simpatis.Orang dewasa ukuran pupil adalah sedang , dan orang tua pupilnya mengecil akibat rasa silau yang dibangkitkan oleh lensa yang sklerosis.

Pupil waktu tidur mengecil akibat:

-Berkurangnya rangsangan simpatis

-Kurang rangsangan hambatan miosis.

Bila subkorteks bekerja sempurna maka terjadi miosis.Di waktu bangun,korteks menghambat pusat subkorteks sehingga terjadi midriasis.Waktu tidur,hambatan subkjorteks hilang sehingga terjadi kerja subkorteks yang sempurna yang akan menjadikan miosis.

Fungsi mengecilnya pupil untuk mencegah aberasi kromatis pada akomodasi dan untuk emmperdalam fokus seperti pada kamera foto yang diafragmanya dikecilkan.

 

Sudut Bilik Mata Depan

 

Dibentuk oleh jaringan korneosklera dengan pangkal iris.Pada bagian ini terjadi pengairan keluar cairan bilik mata.Bila terjadi hambatan pengairan keluar cairan mata akan terjadi penimbunan cairan bilik mata di dalam bola mata sehingga tekanan sudut mata meninggi atau glaukoma.Berdkatan dengan sudut ini didapatkan jaringan trabekulum,kanal Schelmm,baji sklera,garis Schwalbe dan jonjot irir.

Sudut filtrasi berbatas dengan akar berhubungan dengan sklera kornea dan disini ditemukan sklera spur yang membuat cincin melingkar 360 derajat dan merupakan batas belakang sudut filtrasi serta tempat insersi otot siliar longitudinal.Anyaman trabekula mengisi kelengkungan sudut filtrasi yang mempunyai 2 komponen: badan siliar dan uvea.

Pada sudut filtrasi terdapat garis Schwalbe yang merupakan akhir perifer endotel dan membran descement dan kanal Schlemm yang menampung cairan mata keluar ke salurannya.

Sudut bilik mata depan sempit terdapat pada mata berbakat glaukoma sudut tertutup,hipermetropia,blokade pupil,katarak intusemen,sinekia posterior perifer.

 

Lensa Mata

Jaringan ini berasal dari ektoderm permukaan yang berbentuk lensa di dalam mata dan bersifat bening.Lensa di dalam bola mata terletak di belakang iris yang terdiri dari zat tembus cahaya berbentuk seperti cakram yang dapat menebal dan menipis pada saat terjadinya akomodasi.

Lensa berbentuk lempeng cakram bikonveks dan terletak di dalam bilik mata belakang .Lensa akan dibentuk oleh sel-sel epitel lensa yang membentuk serat lensa di dalam kapsul lensa.Epitel lensa ini akan membentuk serat lensa secara terus-menerus sehingga mengakibatkan memadatnya serat lensa di bagian sentral lensa sehingga membentuk nukleus lensa. Bagian sentral lensa merupakan bagian yang lebih dahulu dibentuk atau serat lensa yang tertua di dalam kapsul lensa.

Di dalam lensa dapat dibedakan nukleus embrional,fetal dan dewasa.Di bagian luar nukleus ini terdapat serat lensa yang lebih muda dan disebut sebagai korteks lensa.Korteks yang terletak di sebelah depan nukleus lensa disebut sebagai korteks anterior,sedang belakangnya disebut sebagai korteks posterior. Nukleus lensa mempunyai konsistensi lebih keras dibanding korteks lensa yang lebih muda.

Di bagian perifer kapsul lensa terdapat zonula Zinn yang menggantungkan lensa di seluruh ekuatornya pada badan siliar.

 

Secara fisiologik lensa mempunyai sifat:

-Kenyal/lentur,karena memegang peranan terpenting dalam akomodasi menjadi cembung

-Jernih atau transparan karena diperlukan sebagai media penglihatan.

-Terletak di tempatnya.

 

Keadaan patologik lensa dapat berupa:

  • Tidak kenyal pada orang dewasa yang mengakibatkan presbiopi
  • Keruh/katarak
  • Tidak berada di tempatnya / subluksasi/dislokasi

Lensa pada orang dewasa dalam perjalanan hidupnya menjadi bertambah besar dan berat.

Badan Kaca

Merupakan suatu jaringan seperti kaca bening yang terletak diantara lensa dengan retina.Badan kaca bersifat semi cair,mengandung air sebanyak 90% sehingga tidak dapat lagi menyerap air.Sesungguhnya fungsi badan kaca sama dengan fungsi cairan mata,yaitu mempertahankan bola mata agar tetap bulat.Peranannya mengisi ruang untuk meneruskan sinar dari lensa ke retina .Badan kaca melekat pada bagian tertentu yang disebut : ora serata,pars plana,dan papilo saraf optik.

Kebeningan badan kaca disebabkan tidak terdapat pembuluh darah dan sel.Pada pemeriksaan tidak terdapatnya kekeruhan badan kaca akan memudahkan melihat bagian retina pada pemeriksaan oftalmoskopi.

Retina

Retina atau selaput jala merupakan bagian mata yang mengandung reseptor yang menerima rangsangan cahaya.

Retina berbatas dengan koroid dengan sel pigmen epitel retina,dan terdiri atas lapisan:

  1. Lapisan fororeseptor,merupakan lapisan terluar retina terdiri atas sel batang yang mempunyai bentuk ramping,dan sel kerucut.
  2. Membran limitan eksterna yang merupakan membran ilusi.
  3. Lapis nukleus luar,merupakan susunan lapis nukleus sel kerucut dan batang.Ketiga lapis diatas avaskuler dan mendapat metabolisme dari kapiler koroid.
  4. Lapis pleksiform luar merupakan lapis aseluler dan merupakan tempat sinapsis sel fotoreseptor dengan sel bipolar dan sel horizontal.
  5. Lapis nukleus dalam ,merupakan tubuh sel bipolar sel horizontal dan sel Muller.lapis ini mendapat metabolisme dari arteri retina sentral.
  6. lapis pleksiform dalam,merupakan lapisan aseluler,tempat sinaps sel bipolar,sel amakrin,sel ganglion.
  7. Lapis sel ganglion yang merupakan lapis badan sel daripada neuron kedua
  8. Lapis serabut saraf.merupakan lapis akson sel ganglion menuju ke saraf optik.Di dalam lapisan-lapisan ini terletak sebagian besar pembuluh darah retina.
  9. Membran limitan eksterna,merupakan membran hialin antara retina dan badan kaca.

 

Warna retina biasanya jingga dan kadang-kadang pucat pada iskemia dan anemia dan merah pada hiperremia.

Pembuluh darah di dalam retina merupakan cabang arteri oftalmika,arteri retina sentral masuk ke retina malalui papil saraf optik yang akan memberikan nutrisi pada retina bagian dalam.

Lapisan luar retina atau sel kerucut dan batang mendapat nutrisi dari koroid.

Untuk melihat fungsi retina maka dilakukan pemeriksaan subyektif retina: tajam penglihatan,penglihatan warna , lapang pandang.

Pemeriksaan obyektif: elektroretinografi (ERF),elektrookulografi (EOG), Visual Evoked Response (VER)

Share this post


Link to post
Share on other sites

Saraf Optik

Saraf optik yang keluar dari polus posterior bola mata membawa 2 jenis serabut saraf,yaitu saraf penglihat dan serabut pupilomotor. Kelainan saraf optik menggambarkan gangguan yang diakibatkan oleh tekanan langsung tau tidak langsung terhadap saraf optik ataupun perubahan toksik dan anoksik yang mempengaruhi penyaluran aliran listrik.

 

Sklera

Bagian putih bola mata yang bersama-sama dengan kornea merupakan pembungkus dan pelindung isi bola mata.Sklera berjalan dari papil saraf optik sampai kornea.

Sklera anterior ditutupi oleh 3 lapis jaringan ikat vaskuler.Sklera mempunyai kekauan tertentu sehingga mempengaruhi pengukuran tekanan bola mata. Walaupun sklera kaku dan tebalnya 1 mm ia masih tahan terhadap kontusi trauma tumpul.Kekauan sklera dapat meninggi pada pasien diabetes melitus atau merendah pada eksftalmos goiter,miotika,dan meminum air yang banyak.

 

Rongga Orbita

Rongga orbita adalah rongga yang berisi bola mata dan terdapat 7 tulang yang membentuk dinding orbita: lakrimal,etmoid,sfenoid,frontal,dan dasar orbita yang terutama terdiri atas: tulang maksila,bersama -sama dengan tulang palatinum dan zigomatikus.

Rongga orbita berbentuk piramid ini terletak pada ke-2 sisi rongga hidung.Dinding lateral orbita membentuk sudut 45 derajat dengan dinding medialnya.

Dinding orbita terdiri atas tulang:

-Atap/superior: Os frontal

-Lateral: os frontal,os zigomatik,ala magna os sfenoid

-Inferior : os zigomatik,os maksila,os palatina

-Nasal: os maksila,os lakrimal,os etmoid

Foramen optik terletak pada apeks rongga orbita,dilalui saraf optik,arteri,vena,saraf simpatis yang berasal dari pleksus karotid.

Fisura orbita superior di sudut orbita atastemporal dilalui oleh saraf lakrimal (V),saraf frontal (V),saraf troklear (IV),saraf oklulomotor (III),saraf nasosiliar (V),abdusen (VI),dan arteri vena oftalmik.

Fisura orbita inferior terletak di dasar tengah temporal orbita dilalui oleh saraf infra-orbita dan zigomatik dan arteri infra orbita.

Fosa lakrimal terletak di sebelah temporal atas tempat duduknya kelenjar lakrimal.

Otot-otot Penggerak Mata

Terdiri atas 6 otot:

  1. Oblik inferior: primer ( ekstorsi dalam abduksi) . sekunder (elevansi dalam aduksi,abduksi dalam elevasi)
  2. Oblik superior: primer (intorsi pada abduksi),sekunder (depresi dalam aduksi,abduksi dalam depresi)
  3. Rektus inferior: primer (depresi pada abduksi),sekunde (ekstorsi pada abduksi,aduksi pada depresi)
  4. Rektus lateral: abduksi,aduksi
  5. Rektus medius: Aduksi
  6. Rektus superior: primer (elevasi dalam abduksi),sekunder (intorsi dalam aduksi,aduksi dalam elevasi)

 

1.Otot Oblik Inferior

Berorigo pada fosa lakrimal tulang lakrimal,berinsersi pada sklera posterior 2 mm dari kedudukan makula,dipersarafi saraf okulomotor,bekerja untuk menggerakan bola mata ke atas,abduksi dan eksiklotorsi.

2.Otot Oblik Superior

Berorigo pada anulus Zinn dan ala parva tulang sfenoid di atas foramen optik,berjalan menuju troklea dan dikatrol balik dan kemudian berjalan diatas otot rectur superior,yang kemudian berinsersi pada sklera bagian temporal belakang bola mata.Oblik superior dipersarafi saraf IV yang keluar dari bagian dorsal susunan saraf pusat.

Mempunyai aksi pergerakan miring troklea pada bola mata dengan kerja utama terjadi bila sumbu aksi dan sumbu penglihatan searah atau mata melihat ke arah nasal.Berfungsi menggerakkan bola mata untuk depresi (primer) terutama bila mata melihat ke arah nasal,abduksi,insikotorsi.

Oblik superior merupakan otot penggerak mata yang terpanjang dan tertipis.

3.Otot Rectus Inferior

Berorigo pada anulus Zinn,berjalan antara oblik inferior dan bola mata atau sklera dan insersi 6 mm di belakang limbus yang pada persilangan dengan oblik inferior diikat kuat oleh ligamen Lockwood.

Dipersarafi oleh N III. Rectus inferior membentuk sudut 23 derajat dengan sumbu penglihatan.

4.Otot Rectus lateral

Berorigo pada anulus Zinn di atas dan di bawah foramen optik/Dipersarafi oleh N VI

5.Otot Rectus medius

Berorigo pada anulus Zinn dan pembungkus dura saraf optik yang sering memberikan rasa sakit pada pergerakan bola mata pada kasus neuritis retrobulbar.Berinsersi 5mm di belakang limbus.

Merupakan otot mata yang paling tebal dan terpendek.

6.Otot Rectus superior

Berorigo pada anulus Zinn dekat fisura orbita superior beserta lapis dura saraf optik yang akan memberikan rasa sakit saat pergerakan bola mata jika terjadi neuritis retrobulbar.Berinsersi 7mm dibelakang limbus dan dipersarafi cabang superior N.III.

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...