Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

Awas! Bahaya Laten Korupsi

Recommended Posts

Partai politik dibentuk bukan untuk korupsi, melainkan untuk membenahi sistem demokrasi yang lebih layak dari saat ini. Banyak orang dari partai politik yang terjerat kasus korupsi menjadi ironi ditengah era reformasi dan transparan merubah paradigma pemimpin yang otoriter ke demokratis. Korupsi menjadi bahaya laten yang sewaktu-waktu meledak dan menghantam konstitusi negara menjadi berkeping-keping.  

 

Euphoria kegenitan parpol menyikapi reformasi melakukan langkah mundur dengan menempatkan  orang-orang yang duduk diperlemen memiliki karakter dan perilaku korup menjadi kenyataan pahit yang harus dihadapi rakyat saat ini.

 

Keganasan korupsi menjadi sebuah bahaya laten yang seakan sulit sekali dibendung dan dicegah secara sistematis. Praktik korupsi secara masif yang dilakukan oleh para pejabat negara dan orang-orang yang kebetulan menjadi anggota dan berada di jajaran teras partai politik memperlihatkan kepada rakyat bahwa sebenarnya mereka bukan seorang pejabat negara, bukan pula anggota parlemen, dan bahkan bukan seorang yang sering disebut wakil rakyat.

 

Perilaku korup dan tak peduli terhadap penderitaan orang lain yang mereka "contohkan" berdampak negatif terhadap anak cucu kita. Mereka akan beranggapan bahwa perilaku korup itu merupakan hal biasa.

 

Persoalan mendasar sebagai bahaya laten akan muncul ketika generasi anak cucu kita nanti juga mengagungkan perilaku korup. Karena berdasarkan sajian para pemimpin dan pendahulunya telah melakukan hal demikian. Anak cucu kita tak memiliki tokoh untuk menjadi pedoman bagaimana menjalankan sebuah amanah dan menjaga sebuah kepercayaan yang harus dipegang teguh.

 

Hal yang sangat kita khawatirkan adalah kenistaan perilaku koruptif menjadi sebuah budaya yang dapat mengancam eksistensi negara.

 

Negara hanya akan dijadikan sebagai sebuah pohon duit yang setiap waktu dapat dirontokkan buahnya tanpa mempertimbangkan pohon itu akan mati atau hidup. Lambat laun negara menjadi keropos, tak mampu menghidupi rakyatnya, tak mampu mencukupi kebutuhannya sendiri, dan akhirnya terjerat utang.

 

Bahkan sangat mungkin sekali negara akan menjual semua asset yang dimiliki satu demi satu, temasuk menjual pulau dengan alasan untuk menutup kebutuhan primer dalam negeri.

 

DODY CANDRA

 

Jl. Tole Iskandar, Depok, Jabar       

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...