PLN Targetkan 10 Juta Ton Biomassa Jadi Bahan Bakar PLTU di 2030

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA--Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menyatakan penetapan harga patokan pembelian kedelai menunggu penerbitan peraturan presiden yang mengatur pemberian tugas kepada Perum Bulog untuk stabilisasi harga

 

 

 

Dia menyampaikan peraturan menteri perdagangan mengenai HPP kedelai sudah disiapkan dan tinggal diteken begitu perpres sebagai payung hukumnya terbit.

 

 

 

“Permendag sudah siap, tinggal saya tanda tangani. Tinggal tunggu perpres yang sekarang dalam akhir rancangan,” katanya saat berkunjung ke sentra produksi tahu dan tempe di Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (20/2).

 

 

 

Sebelumnya, Gabungan Koperasi Produsen Tahu dan Tempe (Gakopti) menagih pemerintah agar segera menerbitkan kebijakan HPP kedelai sebagaimana dijanjikan pemerintah pada Januari.

 

 

 

HPP itu dinilai mampu mengatasi fluktuasi harga harian dan menjamin persediaan bahan baku.

 

 

 

Gita menuturkan HPP tak hanya menjaga stabilitas harga untuk perajin tahu dan tempe, tetapi juga memberi kepastian kepada petani sehingga mereka terpacu meningkatkan produksi.

 

 

 

“Produksi nasional harus lebih tinggi sehingga kita bisa kurangi impor. Kalau bergantung terus pada impor, akan rawan terhadap gejolak harga di luar negeri. Apalagi kalau ada cuaca buruk di negara produsen,” ujarnya.

 

 

 

Kebutuhan kedelai nasional saat ini sekitar 2,5 juta ton, sedangkan tingkat ketergantungan terhadap impor masih tinggi, yaitu 1,8 juta ton atau 70% dari kebutuhan nasional.

 

 

 

Tajudin, salah satu perajin tempe di Semanan, menuturkan harga kedelai selama ini tidak stabil dengan perubahan harga hingga tiga kali dalam sehari.  (if)

 

 

 

Sumber