PLN Targetkan 10 Juta Ton Biomassa Jadi Bahan Bakar PLTU di 2030

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - PT Bank Central Asia (BBCA) berharap penyerapan kreditnya mencapai 60-70 persen. Artinya sekira 30-40 persen kredit tidak dapat diserap."saya perkirakan undisburse loan enggak akan turun tuh akan terus ada," ujar Jahja usai acara Pengumuman Lomba Fotgrafi World Of Wayang di West Mall Grand Indonesia, Jakarta, Rabu (20/2/2013).

 

Jahja justru melihat tendensi bahwa komposisi undisburse loan makin meningkat karena rata-rata pengusaha mengambil kredit untuk berjaga-jaga dan digunakan saat musim-musim tertentu saja. Musim-musim seperti menjelang Lebaran, sebut dia, biasanya undisburse loan akan turun karena pengusaha menggunakan kredit yang mereka ambil untuk modal kerja. Sehingga dia mengakui perseroan kesulitan untuk menjaga undisburse loan pada posisi minimal.  

 

"Jadi memang tidak bisa undisburse itu jadi minimal sekali pasti susah, karena ada seasonal, seasonal itu pas mereka butuh,"tambahnya

 

Untuk tahun 2012, diakui Jahja, perseroan mencatat pertumbuhan kredit sebesar 27 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dengan sektor terbesar di industri telekomunikasi, makanan dan pembiayaan.

 

"Kredit masih tumbuh karena ditopang oleh likuiditas yang masih cukup dan bunga yang relatif rendah," pungkas dia.

 

Meski begitu, Jahja mengakui Loan to deposit ratio perseroan masih relatif rendah di angka 68-69 persen.

 

Sebagai informasi, Data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) BI teranyar memang menyebutkan bahwa jumlah fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik (undisbursed loan) meningkat cukup signifikan menjadi Rp 817,3 triliun per Desember 2012 atau naik 19,6 persen dibandingkan posisi per Desember 2011 yang tercatat masih Rp 683,3 triliun.

(Ria Martati/Koran SI/gnm)

 

 

 

Sumber