Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

KENTANG BATU: Terserang Hama, Hasil Panen Turun 50%

Recommended Posts

BATU-Petani kentang di Kota Batu Jawa Timur dipusingkan dengan serangan hama ataupun serangga yang menyerang tanaman mereka. Akibatnya petani harus mengeluarkan biaya ekstra untuk memberantasnya.

 

 

Petani kentang di Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu Sri Genuk Rahayu mengatakan serangan tersebut diantaranya adalah embog atau semacam kutu di dalam tanah serta lalat.

         

 

“Embog menyerang tunas sementara lalat bikin daun kuning dan kalau tidak ditanggulangi akan mengancam kelangsungan kentang bisa tumbuh atau tidak,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (20/2/2013).

         

 

Petani yang sedang mengawali masa tanam harus ekstra keras untuk mengatasi serangan embog dan lalat tersebut. Karena embog mulai menyerang kentang sejak tunas atau baru berumur sekitar 15 hari dengan sasaran mulai dari akar yang baru tumbuh.

         

 

Dampaknya,  kalau masih tunas akan mati sementara kalau sudah tumbuh kentang akan bolong-bolong.  Panen pun terancam gagal atau minimal mengalami penurunan sebesar 50%. Kalau kondisi normal panen per hektare rata-rata mencapai 25-30 ton.

         

 

“Kentang sampai panen berumur 100-120 hari bergantung pada jenis bibitnya. Selama itu perawatan ekstra harus dilakukan dengan melakukan penyemprotan seminggu dua kali. Hal ini memicu kenaikan biaya perawatan 30%,” jelas dia.

         

 

Menurutnya biaya perawatan yang harus dikeluarkan petani agar kentangnya tidak terserang penyakit mencapai Rp40 juta hingga Rp50 juta per hektare. Sehingga kalau harga kentang di pasaran turun maka petani akan merugi.

         

 

Saat ini  harga kentang di tingkat petani dikisaran Rp5.000 per kg. Harga tersebut jauh menurun dibandingkan Januari lalu yang mencapai Rp7.500 per kg.

 

Petani berharap harga kentang jangan sampai turun. Karena kalau sampai turun Rp4.000  per kg petani akan buntung. Pasalnya biaya perawatan selama musim penghujan seperti saat ini relatif tinggi untuk mencegah gagal panen.

           

 

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mitra Arjuna Kota Batu Luki Budiarti mengatakan selain embog dan lalat serangan lain adalah cacing emas atau dikenal dengan nama Nematoda Sista Kuning. Sedikitnya tanaman kentang di Junggo Tulungrejo dan Sumber Brantas tak luput dari serangan.

 

“Akibatnya produksi tanaman kentang di Batu turun karena keberadaan cacing tersebut membuat pertumbuhan tanaman kentang menjadi terhambat,” ujarnya.

 

Secara umum produksi kentang asal Kota Batu sepanjang 2012 mencapai  85.000 ton. Saat ini kelangsungan produksi bergantung pada penangangan yang dilakukan petani terhadap serangan hama maupun serangga tersebut. (bas)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...