Cetak Kartu RFID Akses Smart Card Custom Termurah Hanya di Lanyard Studio 082228608282

[Parno Pemilik Lapak 0]

SEMARANG – Industri pariwisata diminta untuk lebih banyak memberikan ruang bagi pemasaran produk-produk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar bisnis mereka makin  berkembang dan dikenal wisatawan dalam negeri maupun manca negara.

 

Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM, Neddy Rafinaldi Halim mengatakan penyediaan ruang oleh industri pariwisata baik perhotelan, pengelola objek-objek wisata, dan lainnnya bagi produk-produk pelaku UMKM itu sesuai amanah dalam UU No.20/2008 tentang UMKM dan UU No.10/2009 tentang kepariwisataan.

 

“Kedua Undang-undang itu mengamanatkan, bahwa industri pariwisata seperti perhotelan serta pengelola kawasan wisata diwajibkan memberi ruang bagi pelaku UMKM dalam memasarkan produknya,” ujarnya, di Semarang, Rabu (20/2/2013).

 

Menurutnya, dengan kerjasama tersebut maka diharapkan dapat memajukan UMKM, terutama diwilayah sekitar obyek pariwisata, serta pengembangan bagi obyek wisata itu sendiri.

 

Namun demikian, pihaknya mengakui selama ini masih terdapat sejumlah tantangan yang harus dihadapi, baik hambatan sosial maupun kualitas dan kuantitas produk UMKM yang belum sesuai standar keinginan untuk dipasarkan oleh pelaku industri perhotelan maupun kawasan objek wisata.

 

“Hambatan sosial misalnya seperti stigma yang masih menghinggapi pelaku UMKM bahwa untuk memasukkan produknya ke perhotelan maupun kawasan objek wisata pasti memerlukan proses yang berbelit-belit, padahal tidak sulit apabila produknya bisa sesuai standar perhotelan inginkan, karena bisnis wisata menyangkut kenyamanan dan kepuasan tamu,” tuturnya.

 

Menurutnya, apabila produk yang dihasilkan pelaku UMKM sudah sesuai standar  yang ditentukan perhotelan maupun pengelola objek wisata, tentu akan sangat mudah untuk dipasarakan dan dikembangkan bersama.

 

“Tahun ini Kemenkop terus gencar melakukan pembinaan terhadap sumber daya manusia koperasi dan UMKM yang berbasis pariwisata ini, misalnya seperti memberikan bantuan permodalan sebesar Rp375 juta untuk pengembangan UMKM di Kawasan Wisata Guci Kabupaten Tegal, Jateng” ujarnya. (dot)

 

 

 

Sumber